REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak permulaan, Islam memandang penting literasi. Ayat Alquran pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW merupakan perintah membaca. Maka dari itu, pantaslah peradaban Islam bertumpu pada perkembangan dunia pustaka.
Istilah dalam bahasa Arab, maktabah, biasa dipakai untuk menggambarkan perpustakaan saat ini. Akan tetapi, menurut Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia (2006), pada zaman klasik, beberapa istilah, seperti khizanatul kutub atau darul kutub, lebih jamak digunakan.
Keduanya menggambarkan perpustakaan bukan sekadar bangunan fisik, melainkan juga bagian integral dari sistem pendidikan yang diselenggarakan penguasa setempat di ibu kota atau warisan dinasti tertentu.
Oleh karena itu, nama-nama perpustakaan pada zaman keemasan Islam kerap menyandang visi penguasa. Baytul Hikmah yang berdiri sejak abad kedelapan di Baghdad, misalnya, bermakna bahwa Sultan Harun ar-Rasyid selaku perintisnya hendak menjadikan perpustakaan itu tempat berhimpunnya hikmah dan pengetahuan yang berasal dari segala penjuru dunia.
Dengan kata lain, ada antusiasme penguasa Muslim di balik megahnya perpustakaan-perpustakaan.