Ahad 08 Apr 2018 23:00 WIB

Peran Muslimah dalam Kemajuan Islam

Peranan mereka terbukti telah banyak memberikan pengaruh positif .

Muslimah Sholehah (Ilustrasi)
Foto: Hambamuslim.com
Muslimah Sholehah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Ratna Ajeng Tejomukti

Wanita Muslim memainkan peran utama dalam kemajuan Islam. Beberapa di antara mereka adalah orang yang paling berkuasa dan kaya.Mereka dikenal karena telah banyak membangun sekolah, masjid, dan rumah sakit. Peranan mereka terbukti telah banyak memberikan pengaruh positif bagi pengembangan wilayahnya dalam berbagai bidang. Kontribusi mereka sangat dirasakan bagi perkembangan pendidikan, budaya, dan perekonomian. Tiga wanita Muslim berkuasa, kaya dan terkenal adalah sebagai berikut.

Zubaydah binti Abu Ja'far al Mansur

Dia merupakan istri Khalifah Abbasiyah Harun ar- Rasyid. Dia adalah wanita terkaya dan paling berkuasa pada zamannya. Bangsawan ini sangatlah baik hati. Kemurahan hatinya dikenal dengan berbagai layanan umum yang dibangun untuk masyarakat. Dia banyak membangun gedung di berbagai kota. Proyek raksasa yang menjadi awal mula dikenalnya sosok Zubaydah adalah pembangunan sumur air terpanjang.Jauhnya sepanjang rute jamaah haji yang melintas dari Baghdad hingga Makkah.

Fatimah al-Fahri

Fatimah al-Fahri berperan besar dalam peradaban dan budaya di komunitasnya.Keluarganya pun sangat terkenal karena kekayayaannya untuk mengembangkan Islam terutama di Fez. Fatimah bersama sang ayah Muhammad al-Fahri bermigrasi dari Kirouan di Tunisia menuju Fez.

Dia tumbuh bersama saudara perempunnya. Setelah ayahnya meninggal, Fatimah mendapatkan warisan harta berlimpah yang digunakan untuk membangun masjid Qarawiyin pada 859. Ini salah satu masjid tertua dan memiliki universitas yang pertama dibangun di Fez.

Dhayfa Khatun

Dhayfa merupakan istri dari penguasa Bani al Ayubbi Aleppo, az-Zahir Ghazi. Dia juga merupakan Ratu Aleppo selama enam tahun. Dhayfa lahir tahun 1186.Ayahnya adalah Raja al Adel, saudara laki-laki dari Salahuddin al Ayyubi dan Raja al Kamel. Putranya yang juga terkenal adalah Raja Abdul Aziz. Setelah putranya meninggal dunia, dia menjadi Ratu karena cucunya saat itu masih berusia tujuh tahun.

Selama memimpin kerajaan dia harus menghadapi ancaman dari Mongol, Tentara Salib dan Khuarzmein. Kebijakannya yang populer adalah menghapus ketidakadilan pajak di seluruh Aleppo. Dia dikenal sangat menyukai orang miskin dan ilmuwan yang mendirikan banyak badan amal untuk menyokong kehidupan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement