Jumat 05 Aug 2016 15:58 WIB

Menyelesaikan Masalah Attitude dengan Teknik SET

M Soleh (tengah).
Foto: Aida
M Soleh (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagas Gerekan Nasional Empowering Indonesia Mohamad Soleh memberikan training tentang 'Short Training Effective Coaching and Conselling Based on SET'. Soleh menyampaikan pentingnya sebuah upaya coaching dan conselling untuk menyelesaikan masalah yang tengah terjadi di sebuah perusahaan atau organisasi. Tetapi ada yang menarik dari materi kali ini yaitu menggunakan buku Smart Empowerment Technique (SET) sebagai landasannya.

Dia menuturkan konflik adalah hal yang lumrah dalam berinteraksi sosial. "Dalam sebuah interaksi yang kita bangun dengan orang lain tidak menutup kemungkinan akan memunculkan sebuah konflik," ujar dia.

Dia mencontohkan sepasang suami dan istri saja yang memiliki hubungan yang dekat pasti pernah mengalami konflik. Bagaimana jika interaksi antara seorang atasan dan bawahannya? Pasti lebih sering terjadi. Ini menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan turunnya kinerja dan melemahnya semangat dalam mencapai tujuan organisasi.

Ada dua permasalahan yang sering terjadi di dalam sebuah lembaga atau organisasi, yaitu masalah yang berkaitan dengan skill dan attitude. Jika kinerja yang rendah disebabkan oleh keahlian yang kurang dimiliki oleh karyawan, maka seorang pemimpin akan memberikan sebuah pelatihan untuk meningkatkannya. Lalu apakah setelah itu masalahnya akan selesai? Ternyata belum tentu. Maka selain training, dibutuhkan juga coaching guna untuk membantunya mengembangkan dirinya agar lebih efektif.

Selanjutnya, jika permasalahan yang ada terkait dengan masalah attitude maka ada tiga cara untuk mengatasinya yaitu dengan mendesain lingkungan kerja yang diinginkan, memberikan konsekuensi yang seimbang dan melakukan konseling. Dengan konseling kita akan membantu bawahan untuk mengelola permasalahan mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya mereka pribadi.

Prinsip coaching dan konseling menurut Alquran terdapat dalam surat (62:2, 3:164) yaitu membacakan (menjelaskan dengan efektif), menyucikan jiwa(membersihkan masalah/penyakit hati), mengajarkan kitab (mendidik dengan cara memberikan pedoman tertulis seperti Alquran), dan hikmah (mendapatkan pemahaman melalui teladan Rasulullah atau as- sunnah).

Dalam proses coaching dan konseling kita harus mengidentifikasi masalah secara profesional. Kemudian mendiskusikan penyebab masalah dan mendiagnosa permasalahannya. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, maka kita harus mengidentifikasi solusi yang mungkin bisa dilakukan.

Dalam buku SET, M. Soleh telah memiliki 10 teknik untuk bisa dilakukan pada saat konseling. Teknik ini bisa dilakukan tanpa klien harus menceritakan secara detail permasalahan yang dialaminya. Sehingga aib pribadi akan lebih aman dan terjaga. Sehingga proses konseling akan mempu untuk membantu meningkatkan kinerja dan membuat diri semakin powerfull.

Training kali ini dihadiri juga oleh perwakilan dari kementrian agama RI, BKPPU Dewan Masjid Indonesia, Azka Edukasi Bangsa, Bintang Consultant dan perusahaan swasta lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement