Rabu 19 Sep 2018 15:41 WIB

Islam akan Membumi di Swedia

pandangan generasi muda terhadap Muslim dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Muslim Swedia
Foto: World Bulletin
Muslim Swedia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Pieter Bevelander dan Jonas Otterbeck dalam Young People's Attitudes towards Muslims in Sweden mengungkap, pandangan generasi muda terhadap Muslim dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pandangan itu berkaitan erat dengan faktor tanah kelahiran, latar sosio-ekonomi, tingkat pendidikan, persepsi terhadap gender, angka pengangguran, dan jumlah migran di lingkungannya.

Otterbeck menulis, laki-laki kebanyakan berpandangan lebih buruk terhadap Islam dibanding perempuan. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi mempunyai pandangan lebih baik dibanding pemuda berpendidikan rendah. Sementara, mereka yang tinggal di kota besar seperti Stockholm lebih berpandangan positif dibanding yang tinggal di kota-kota kecil.

Kembali lagi soal migran, Muslim, dan Swedia. Bagi negara-negara Muslim, memanasnya situasi politik Timur Tengah--khususnya Suriah--telah menguatkan perbenturan ideologi. Tapi, negara-negara Barat menghadapi tantangan yang lebih riil; gelombang migran.

Seperti dilansir dari laman The Guardian, kendati rumit, situasi ini mungkin membawakan secercah harapan. Krisis pengungsi akan meningkatkan keragaman budaya, etnis, dan agama di Eropa secara transformatif pada tahun-tahun mendatang.

"Lonjakan migrasi yang tiba-tiba menimbulkan tantangan nyata, tetapi perlu diingat kita telah mengalami ini sebelumnya," tulis artikel itu.

Swedia telah mengalami semua, mulai dari transfer populasi besar-besaran pasca-Perang Dunia, kedatangan pekerja migran pada 1950-1960-an, para pencari suaka Iran-Irak, korban perang Bosnia, dan kini gelombang pengungsi Suriah.

Melihat pola kerja sejarah, Islam bisa jadi akan kian membumi di tanah Swedia pada tahun-tahun mendatang--tentu saja bila disertai integrasi sosial yang mulus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement