Ahad 01 Apr 2018 20:33 WIB

Pesona Masjid Sakirin Turki

Masjid ini merupakan masjid pertama yang didesain perempuan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sakirin
Foto: Woirldbulletin
Masjid Sakirin

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kota Istanbul di Turki merupakan jembatan antara Eropa dan Asia. Kota tersebut memiliki sejarah penaklukkan dan penyembahan yang luar biasa dari berbagai agama dan asal-usul yang berbeda.

Setidaknya ada hampir tiga ribu masjid berdiri di kota yang dahulu menjadi ibukota Turki tersebut, sebelum diganti menjadi Ankara pada 1923. Sehingga, lantunan azan dapat didengar dari setiap sudut di Istanbul. Suara azan tersebut berasal dari menara di masjid-masjid dengan berbagai bentuk, desain, dan waktu.

Salah satu masjid yang dikenal karena keindahannya di Istanbul adalah Masjid Sakirin. Masjid yang berlokasi di salah satu pintu masuk Pemakaman Karacaahmet di Uskudar, Istanbul, itu dibuka untuk pengunjung dan jamaah pada 7 Mei 2009. Masjid tersebut dibangun dalam sebuah proyek yang didanai oleh Yayasan Semiha Sakir, dalam rangka mengenang Ibrahim Sakir dan Semiha Sakir.

photo
Masjid Sakirin

Proyek dan hasil konstruksi pada bangunan masjid tersebut tidak seperti yang lainnya. Masjid Sakirin dirancang oleh Zeynep Fadilioglu, keponakan besar dari Ibrahim dan Semiha Sakir. Ia merupakan wanita pertama yang mendesain sebuah masjid.

Sebagai wanita yang tumbuh di Istanbul, Zeynep Fadilioglu selalu sangat dipengaruhi oleh perpaduan yang kaya dari atmosfer modern dan tradisional di kota terbesar di Turki itu. Sebelum Zeynep mendesain klub malam, hotel, restoran, dan toko, Masjid Sakirin adalah proyek pertamanya yang merupakan tempat ibadah. Selama masa pembangunan, dia berkonsultasi dengan para sejarawan dan teolog seni, untuk memastikan bangunan itu akan menjadi tempat yang layak untuk beribadah.

"Mungkin warna, mungkin tekstur, mungkin bentuk. Tetapi setiap bagian yang saya rancang di masjid itu, memiliki semacam keterkaitan dengan tradisi," kata Zeynep, dilansir di Saudi Gazette, Ahad (1/4).

Dari luar, desain bangunan masjid tampak ramping. Sementara warna metalik dan abu-abu pada bangunan masjid memberikan nuansa modern dari arsitektur kontemporer. Menurut Zeyneb sendiri, yang membuat Masjid Sakirin unik dalam nilainya pada peribadahan adalah kerendahan hati yang bisa dirasakan di bawah kubah besar, perasaan aman di bawah lampu gantung yang rendah, dan jendela besar pengganti dinding, dengan pekerjaan logam yang rumit, yang memungkinkan cahaya masuk seperti "membelai penyembah, seperti halnya halaman-halaman Alquran."

Lampu gantung yang dipasang rendah adalah tampilan yang unik di dalam masjid. Untaian lampu yang menggantung, melambangkan gambaran sebuah ibadah, yang berarti bahwa cahaya Allah harus jatuh pada penyembah seperti halnya hujan. Sedangkan cincin lampu gantung dihiasi dengan 99 nama Allah, dan nama masjid (selain dari mencerminkan nama keluarga) adalah arti harfiah dari "mereka yang berterima kasih (kepada Tuhan)" dalam bahasa Arab.

Sebagai masjid pertama yang dirancang oleh seorang wanita, bagian ibadah untuk perempuan juga merupakan tampilan unik dari Masjid Sakirin. Perempuan biasanya beribadah di belakang laki-laki atau sebuah tirai. Namun di sini, mereka ditempatkan di lantai pertama, dengan pemandangan yang indah dan lingkungan yang terang karena lampu gantung hujan yang menakjubkan.

Masjid Sakirin berdiri sebagai hasil yang menakjubkan dari perpaduan masa lalu dan masa kini, Barat dan Timur, modernisme ramping dan ornamen tradisional. Dari berbagai keunikan jenisnya, masjid ini memiliki satu kesamaan dengan setiap tempat ibadah lainnya, yakni ketenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement