REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi menghimbau kepada pimpinan partai politik (parpol) agar jangan menyeret NU ke dalam politik praktis. Menurutnya, NU harus berdiri di luar panggung politik dan bersikap netral dengan tidak memihak parpol manapun. “NU tak boleh ikut politik praktis. Ulama NU tugasnya berdakwah,” kata Hasyim di sela Harlah NU ke-88 di Surabaya, Selasa (22/2).
Meski begitu, Hasyim tak memungkiri bahwa warga NU tersebar di seluruh parpol. “NU berdiri di atas parpol karena banyak kader NU yang berada di Partai Golkar, Demokrat, maupun PPP. Tapi, NU tetap netral,” tegas Hasyim.
Ke depannya, Hasyim berharap NU bisa lebih berperan terhadap pembangunan bangsa. “Nama organisasi NU di dunia ini hanya ada satu. Di Indonesia, NU harus lebih berperan terhadap kemajuan bangsa,” ujarnya.
Terkait namanya yang disebut-sebut bakal merapat ke PPP, Hasyim menanggapinya dengan tertawa. “Itu guyon. Teman-teman PPP sedang cari-cari orang. Saya sudah tak pantas di partai. Masanya sudah lewat.”
Hasyim menyebut kader partai hendaknya diisi golongan muda, bukan dirinya. “Saya fokus mengurus pesantren dan mengajar di IAIN (Institut Agama Islam Negeri), tidak tertarik masuk partai,” kata Hasyim.