REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA--Sebuah kelompok aktifis Islam Kanada melakukan pelatihan militer untuk jihad di fasilitas Al Qoidah di Pakistan. Demikian menurut laporan yang dikeluarkan jaringan berita yang berbasis di Hong Kong. Situs berita tersebut menjelaskan setelah mendapatkan dari 'sumber berita pihak Taliban' mengatakan bahwa orang-orang Kanada sedang dilatih di sebuah kamp Al Qoidah di dekat perbatasan Pakistan.
Laporan itu mengatakan bahwa latihan dimaksudkan untuk mempersiapkan ekstrimis Barat menyerang tanah Kanada. Menanggapi hal tersebut, Asisten Komisaris RCMP Giles Michaud kepada The Canadian Press mengatakan bahwa laporan itu sedang dikaji terkait "kredibilitas dan keandalan." Michaud mengatakan RCMP akan mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan hasil penilaian.
Menurut laporan itu, sebanyak 12 orang Kanada datang ke Afghanistan pada Februari 2010. Setelah bergabung dengan organisasi Jihad al-Islami Mesir, mereka lalu dipindahkan ke sebuah kamp pelatihan di Waziristan Utara pada November tahun yang sama. Pemuda dari Kanada itu dilaporkan menerima program khusus, yakni dalam persenjataan, bahan peledak dan bagaimana dapat terhubung ke jaringan mereka di Amerika Utara.
Laporan itu juga menyebutkan terdapat orang Amerika, Inggris dan Jerman yang berada di kamp untuk mengikuti pelatihan. Laporan tersebut juga memberikan nama-nama beberapa peserta dari Kanada, termasuk "Leman Langlois" dan "James Richards," namun disebutkan nama-nama tersebut tidak bisa diverifikasi kebenarannya.
The Globe dan Mail melaporkan bahwa tidak ada orang Kanada dengan nama yang disebutkan tersebut hilang atau sedang dicari polisi. Ahli keamanan John Thompson mengatakan Al Qoidah dan organisasi militan lainnya telah menghabiskan beberapa tahun terakhir merekrut orang Barat yang dapat dilatih dan dikirim kembali ke negara mereka, dimana mereka dapat berbaur sementara mereka merencanakan serangan.
Menurut Thompson, yang paling ditakutkan adalah serangan terkoordinasi seperti yang terjadi di Mumbai India yang menewaskan 164 orang dan melukai ratusan lebih lainnya. "Kami melihat ini di Eropa sebelum Natal," kata Thompson kepada CTV News Channel. "Ada laporan dari Jerman, dari Inggris, Belgia dan dari berbagai tempat yang menyebutkan warganya pergi ke kamp-kamp pelatihan, mencoba dan membeli senjata di suatu tempat dan rencana serangan gaya Mumbai," tutup Thompson. [CTV]