REPUBLIKA.CO.ID, Empat dari 10 orang Perancis dan Jerman melihat Muslim yang tinggal di negara mereka sebagai ancaman. Demikian hasil jajak pendapat yang diterbitkan oleh surat kabar Prancis, Le Monde.
Empat puluh dua persen orang Perancis dan 40 persen dari Jerman dmengatakan mereka menganggap kehadiran komunitas Muslim di negara mereka, tidak menguntungkan. "Temuan lain dari studi ini adalah menghubungkan imigrasi dengan keamanan atau imigrasi dengan pengangguran, untuk menghubungkan Islam dengan ancaman terhadap identitas mereka," kata Jerome Fourquet dari IFOP, lembaga nirlaba yang menghajat penelitian.
Survei dilakukan pada awal Desember 2010. Responden sebanyak 68 persen di Perancis dan 75 persen di Jerman mengatakan mereka dianggap Muslim tidak terintegrasi dengan baik dalam masyarakat.
Dari jumlah ini, 61 persen dari Perancis dan 67 persen dari Jerman menyalahkan umat Islam sebagai tertutup. Hanya delapan belas persen dari mereka di Perancis dan 15 persen di Jerman yang mengatakan Muslim tidak terintegrasi karena raisme dan kurangnya keterbukaan oleh orang-orang Perancis dan Jerman.
Perancis memiliki penduduk Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan sekitar enam juta, sebagian besar berasal dari bekas koloni di Afrika Utara. Sedang Jerman menerima sejumlah besar pekerja migran, kebanyakan dari mereka dari Muslim Turki, dari tahun 1960-an. Pemerintah federal Jerman memperkirakan populasi Muslim saat ini sekitar 4,3 juta jiwa.