Selasa 28 Dec 2010 15:10 WIB

Rayakan Natal, Muslim Kanada Siapkan 300 Makanan

Komunitas Muslim di Kanada
Komunitas Muslim di Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, Kerukungan antar umar beragama sepertinya tengah bersemayam di beberapa negara di Dunia, khususnya Eropa. Betapa tidak, dalam perayaan hari raya salah satu agama, dirayakan secara bersama-sama dengan agama lainnya.

Tengok saja yang dilakukan kaum Muslim di Kanada. Pada perayaan malam Natal, umat muslim di masjid Shore Selatan bahu-bahu mengumpulkan dana sebanyak 2.000 dolar. Dengan dana tersebut mereka membuat makan malam dan dalam dua jam makan malam tersebut telah melayani sekitar 300 warga Nasrani.

Para pejabat setempat mengakui, bahwa aksi simpatik tersebut adalah kali pertama dilakukan kaum Muslim. Sebanyak 20 anggota Pusat Komunitas Islam dari Brossard menyiapkan jamuan makan malam usai kaum Nasrani selesai menggelar doa bersama di Gereja Santo Clark. Mereka terlihat mengatur meja dan piring, serta hilir mudik membawa ayam, nasi dan wortel kukus.

Mohammed Ismail dari Greenfield Park, seorang pensiunan akuntan CBC, mengatakan ia menyarankan untuk mensponsori makan malam kepada anggota sesama masjid. "Kami tidak merayakan Natal, tapi melayani sesama manusia adalah juga melayani Tuhan. Itulah yang diajarkan Tuhan kepada kita," ungkapnya.

"Kami ingin bekerja dengan orang-orang dari semua agama," tambahnya. "Kami datang untuk perdamaian di negeri ini dan kami ingin membangun perdamaian," kata Mohammed, seorang penduduk asli India yang dibesarkan di Pakistan.

Monique Khan dari Brossard menambahkan, melayani orang lain adalah kegiatan liburan yang sempurna. "Saya merasa senang ketika saya membuat orang lain bahagia. Ini adalah waktu untuk berbagi dan kami memberikan apa yang kami bisa," tegasnya.

Suaminya, Irfan Khan, seorang teknisi bangunan, mengungkapkan bahwa memberi makan orang miskin sama saja dengan kontibusi seorang imigran kepada negaranya. "Ketika kami datang ke sini, kami tidak punya apa-apa. Kami bekerja keras dan kami berhasil. Masyarakat ini telah memberi kita begitu banyak, dan sekarang kita harus memberikan kembali," tuturnya.

Said Suleman, yang datang ke Kanada sebagai pengungsi dari Eritrea, mengatakan banyak sesama muslim yang sukses dan berpendidikan tinggi dan "sudah waktunya untuk melangkah bersama dan membantu yang lain". "Kita harus memikirkan orang lain, memberi makan tetangga kita, untuk benar-benar berpartisipasi," ujarnya lagi.

Sedangkan bagi Sabiha Syekh Brossard, seorang pedagang buku paruh waktu, menerangkan bahwa dirinya sering membantu melayani makanan untuk orang-orang yang berbeda agama. "Ini saatnya bagi kita untuk berkontribusi ke kota tempat tinggal kami. Kami ingin menunjukkan bahwa kita peduli terhadap sesama, yang murah hati dan ingin berbagi," tandasnya.

sumber : www.abna.ir
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement