Senin 22 Nov 2010 17:36 WIB

Menag: Ketepatan Pemulangan Jamaah Haji Sulit Diprediksi

Menteri Agama Suryadharma Ali
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Penundaan keberangkatan (delay) pesawat di Bandara King Abdul Azis Jeddah masih menjadi rutinitas yang sulit dihilangkan. Bahkan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengakui, sangat jarang penerbangan bisa tepat waktu. "Untuk pemulangan memang sangat sulit diprediksi. Ini karena pengaruh lalu lintas udara di Jeddah yang sangat crowded," ujar Menag di sela meninjau Hotel Norcom, salah satu hotel tempat transit jamaah haji sebelum bertolak ke Tanah Air, Sabtu (20/11) malam.

Beberapa saat setelah dari Norcom, Menag dan rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang segera bergegas ke Bandara King Abdul Azis Jeddah untuk kembali ke Tanah Air. Namun, pesawat yang ditumpangi Menag juga tak luput mengalami delay. Tak tanggung-tanggung, waktu delay cukup lama, mencapai sembilan jam.

Sesuai jadwal, rombongan Menag meninggalkan Bandara King Abdul Azis Sabtu (20/11) pukul 19.50. Namun karena penerbangan di bandara ini sangat sibuk, rombongan baru bisa berangkat kemarin pukul 05.40.

Rombongan Menag antara lain terdiri naib amirulhaj KH Hasyim Muzadi, Muhammad Muqoddas, sekretaris amirulhaj Ahmad Djunaidi, anggota Komisi III DPR Dimyati Natakusuma, dan ajudan menteri. Delay juga dialami kloter-kloter awal yang diberangkatkan dari Terminal Khusus Haji King Abdul Azis Sabtu (20/11) lalu. Pada masa sibuk saat ini, tiga runway di King Abdul Azis dioperasikan seluruhnya.

Menurut Menag, setidaknya ada dua hal yang membuat penerbangan jamaah haji menjadi tertunda. Pertama, ada kendala teknis pesawatnya seperti kerusakan dan sebagainya. Kedua adalah memang pesawat pengangkut belum juga tiba lantaran kedatangan di King Abdul Azis juga sangat padat.

Dengan sulitnya memprediksi ketepatan waktu pemberangkatan ini, menurut dia, cukup tepat langkah yang diambil Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan hotel transit. Setidaknya jika terjadi delay, jamaah bisa tetap beristirahat di hotel dan mengendurkan urat saraf setelah lelah menjalani prosesi ibadah. Pada tahun ini ada delapan hotel transit di Jeddah yang disediakan untuk jamaah.

sumber : MCH
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement