Rabu 17 Nov 2010 22:40 WIB

Pemimpin Harus Beri Pengabdian Tanpa Pamrih

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, menegaskan pada masa sekarang ini pemimpin negara dituntut memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara tanpa pamrih.

Ketika bertindak selaku khatib sholat Idul Adha 1413 H di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Rabu (17/11), dia mengatakan, kepentingan pribadi, keluarga maupun kelompok tidak boleh dijadikan sebagai kepentingan utama dalam menjalankan roda kepemimpinan. "Kepentingan utama (ketika menjalankan kepemimpinan) adalah pada Allah, pengorbanan kepada bangsa dan negara," kata Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004 itu.

Pengorbanan kepada bangsa dan negara tanpa pamrih tersebut, merupakan penerapan nilai-nilai berkorban sebagaimana diajarkan Nabi Ibrahim dan Ismail. Ribuan tahun lalu, Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya Ismail, dengan iman yang tinggi dilaksanakanlah perintah tersebut.

Karena ketaatan dan kesalehan Ibrahim dan Ismail maka Allah mengganti korban tersebut dengan kambing dan memerintahkan dagingnya untuk dibagi-bagikan kepada umat. Sikap kedua nabi yang tanpa pamrih dalam berkorban tersebut, tambahnya, seharusnya menjadi landasan para pemimpin bangsa dan negara dalam melaksanakan kepemimpinan.

Pada kesempatan itu Ketua Umum DPP PKB ini juga mengajak masyarakat terutama umat Islam untuk menegakkan kesalehan sosial serta berkorban untuk kepentingan bersama. Ia menyatakan, secara fitrah, manusia cenderung bersikap egois dan mementingkan diri sendiri, melihat kepentingan orang lain melalui kepentingan dirinya.

Namun demikian, manusia pada dasarnya adalah makhluk zoon politicon yang cenderung untuk saling bekerja sama, memilih bermasyarakat dibandingkan menyendiri yang pada gilirannya akan mendorong dirinya untuk merelakan sebagian haknya untuk orang lain.

"Oleh karena itu, berkorban dan mendahulukan kepentingan orang lain menjadi bagian keharusan dalam masyarakat. Tanpa itu semua masyarakat tidak akan hidup bahagia," katanya.

Dalam khutbahnya Menakertrans juga mengajak umat untuk bahu membahu membantu warga masyarakat yang saat ini terkena musibah seperti di Wasior, Irian Jaya Barat, Mentawai Sumatera Barat serta Gunung Merapi di Yogyakarta dan Magelang sebagai wujud kesalehan sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement