REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Rumah Zakat menyatakan sebagian hewan kurban yang akan dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1431 Hijriah akan disalurkan ke daerah bencana di Tanah Air. "Sepertiga dari total hewan kurban kita salurkan bagi mereka di daerah bencana melalui program siaga bencana Rumah Zakat," kata Manajer Rumah Zakat Cabang Pekanbaru Didi Sobri di Pekanbaru, Rabu.
Sedangkan dua per tiga dari hewan kurban itu, lanjutnya, sesuai dengan aturan diserahkan kepada mereka yang berkurban serta kepada yang berhak menerimanya terutama fakir miskin. Penyerahan hewan kurban yang dialokasikan bagi daerah yang sedang tertimpa bencana itu dikoordinir langsung Rumah Zakat melalui posko yang didirikan di sekitar lokasi bencana.
Hewan-hewan yang disalurkan ke daerah bencana itu berasal dari cabang-cabang Rumah Zakat se-Indonesia, baik yang dihimpun secara langsung dari perorangan ataupun kerja sama dengan instansi/perusahaan.
Seperti pada Idul Adha tahun ini, Rumah Zakat Cabang Pekanbaru menargetkan 238 ekor hewan kurban yang terdiri dari 22 ekor kambing dan 16 ekor sapi yang sepertiganya disalurkan kepada fakir miskin di Riau.
Daging hewan kurban yang disalurkan itu sudah berada dalam bentuk kemasan kaleng dengan satu ekor kambing mampu menghasilkan 22 kaleng dan satu ekor sapi bisa menghasil 250 kaleng.
"Untuk seekor kambing yang dikurbankan harganya Rp1,1 juta, sedangkan seekor sapi Rp1,425 juta dan daging hewan kurban yang disalurkan itu diberi nama 'superqurban'," jelas Sobri.
Daerah-daerah bencana seperti di Wasior di Papua, kemudian korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta serta korban gempa dan tsunami Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat bakal kembali mendapatkan daging "superqurban".
Seperti di Mentawai, Rumah Zakat telah menyalurkan sedikitnya 2.000 kaleng "superqurban" berikut bantuan lain, kemudian korban letusan Merapi sebanyak 2.040 paket "superqurban" serta bantuan makanan dan obat-obatan.