Senin 08 Nov 2010 02:49 WIB

HMI Diimbau Jadi Pengawas Tindak Korupsi

Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Pada kongres yang ke 27, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dituntut lebih berperan aktif dalam penyelesaian permasalahan bangsa, salah satunya dengan menjadi pengawas tindak korupsi. Hal ini dikemukakan dalam kuliah terbuka dengan tema ‘Peranan Media Dalam Pemberantasan Korupsi’ di Ruang Nurcholis Madjid, Graha Insan Cita, Cimanggis, Kota Depok, Ahad (7/11).

Dalam kuliah terbuka tersebut, diisi oleh Johan Budi dari humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Setyarso dari Majalah Tempo dan Emerson Yuntho (aktivis dari Indonesia Corruption Watch). Dalam diskusi tersebut, mengatakan tidak hanya media yang dapat menjadi pengawas dan pengontrol tindak korupsi, tetapi juga mahasiswa, melalui pers mahasiswa, khususnya HMI, juga dapat berperan aktif.

“Pers Mahasiswa, misalnya dalam HMI, dapat melakukan liputan investigatif, meski tidak dalam kasus yang besar,” ungkap Johan Budi, yang ditemui Republika, usai memberikan kuliah terbuka pada Kongres HMI ke 27, Depok, Ahad (7/11).

Ia menilai, mahasiswa memiliki semangat yang besar untuk mengungkap kasus yang besar. Namun, ia mengimbau agar mahasiswa dapat mengawalinya dengan dugaan tindak korupsi di lingkungan kampusnya. Jika melihat sebuah kebijakan rektor yang mencurigakan, lanjutnya, dapat dilakukan investigasi.

Menurutnya, hal ini dapat melatih dan merangsang ketajaman analisis dalam mengungkap sebuah kasus. Apalagi, tambahnya, pers mahasiswa memiliki idealisme yang kuat tanpa dicampuri atau ditunggangi pihak lain.

Ia menyontohkan, pada 2006 lalu ada lembaga pers mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang berhasil mengungkap tindak korupsi dari kebijakan anggaran rektornya. Bahkan salah satu penelitian di UGM telah membuat penelitian heboh bagaimana tata niaga Badan Penyelenggara dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) dibawah kontrol anak kesayangan Soeharto yakni Tommy Soeharto telah terbukti menjadi alat penghisap uang mark-up besar-besaran.

Orang yang melakukan penelitian itu yaitu Anies Baswedan yang merupakan salah satu generasi HMI. Ia meneliti hal itu hingga keliling pabrik cengkeh di Indonesia. Mengobservasi secara detail bagaimana BPPC melakukan praktik korupsi tersebut mulai dari pemetikan cengkeh, diayak, dihitung kandungan airnya hingga proses penjualan ke industri rokok.

“Kader HMI lainnya, dapat menjadi penerus dalam membongkar kasus-kasus seperti itu,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement