REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyatakan, pihaknya telah mengalihkan keberangkatan penerbangan calon jamaah haji untuk embarkasi Solo ke Surabaya.
Hal tersebut diterapkan mulai hari ini, Rabu (3/11) sehubungan dengan perkembangan terakhir kondisi Gunung Merapi yang mengakibatkan terganggunya jalur penerbangan di wilayah Solo dan sekitarnya. Ini membuat beberapa penerbangan haji dari Solo dalam beberapa hari ini tidak dapat dilaksanakan.
“Pengalihan ini telah mendapat persetujuan Departemen Agama dan telah dikoordinasikan juga dengan berbagai lembaga lainnya yang terkait,” ujar Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Indonesia, Pujobroto di Jakarta, Rabu.
Dengan adanya pelaksanaan pengalihan penerbangan haji dari Solo tersebut, maka pada Rabuini, akan dilaksanakan penerbangan kloter 64, kloter 65, kloter 66, dan kloter 67 asal embarkasi Solo.
Selain itu, Pujobroto menjelaskan, langkah pengalihan pemberangkatan ke Surabaya tersebut juga didasarkan pada pertimbangan bahwa pelaksanaan penerbangan haji dari seluruh embarkasi di tanah air, termasuk Solo, harus dapat diselesaikan pada batas waktu pelaksanaan penerbangan haji di bandara King Abdul Aziz Jeddah, yaitu harus berakhir pada tanggal 10 November 2010.
“Untuk keberangkatan dari Surabaya, Garuda menyiapkan kendaraan bus guna mengangkut para jemaah menuju Surabaya. Sementara untuk proses check-in, pelaporan bagasi, dan persiapan–persiapan lainnya telah diselesaikan terlebih dahulu di Solo,” tambah Pujobroto.
Dalam kegiatan penerbangan haji tahun 2010/1431H ini, Garuda Indonesia menerbangkan sebanyak 119.622 jamaah dalam 306 kelompok terbang (kloter), dan dari embarkasi Solo Garuda menerbangkan sebanyak 33.492 jamaah dalam 88 kloter.