REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat mengeluarkan kebijakan membatasi keberangkatan seorang untuk menunaikan ibadah haji hanya satu kali seumur hidup. Pasalnya (waiting list) daftar tunggu untuk bisa berangkat ke Tanah Suci dari provinsi ini sudah pada tahun 2018. "Yang daftar sekarang baru bisa berangkat delapan tahun kemudian," kata Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf (Hazawa) Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, Japeri.
Kebijakan tersebut lanjut dia, juga untuk memberi kesempatan orang lain yang belum pernah berhaji. "Ibadah haji hanya diwajibkan satu kali karena itu kepada masyarakat yang telah berhaji akan dibatasi keberangkatannya untuk memberikan kesempatan kepada calon haji lainnya agar bisa berangkat," ujarnya.
Dikatakannya bagi masyarakat yang sudah berhaji namun ingin kembali ke Tanah Suci Mekkah bisa dilakukan dengan menunaikan ibadah umrah. "Karena itu, Kanwil Kemenag Sumbar secara tegas menolak dan tidak akan memproses masyarakat yang ingin mendaftar haji namun sudah pernah berangkat sebelumnya sebagaimana diatur dalam UU No.13 Tahun 2008," lanjut dia.
Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kantor Wilayah Kementerian Agama, Sumatera Barat, pada 2010 terdapat 254 orang yang telah haji namun kembali berangkat ke Tanah Suci. Japeri menjelaskan, ada dua pengecualian yang membolehkan seseorang kembali berangkat guna menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya yaitu sebagai "mahrom" dan bertugas sebagai petugas pembimbing haji. "`Mahrom` adalah orang yang mendampingi keluarganya dalam melaksanakan ibadah haji yaitu suami bagi istri dan anak laki-laki bagi keluarga perempuan," ujarnya.
Ditambahkan Japeri, guna mengantisipasi agar tidak ada masyarakat yang berkali-kali berangkat haji sejak 2006 telah diterapkan sistem komputer haji yang akan bisa mendeteksi apakah sebelumnya seseorang telah pernah berangkat atau belum secara "online" di seluruh Indonesia.
Ia juga menjelaskan, proses pemberangkatan calhaj dari embarkasi Padang, secara umum berjalan lancar, belum ada gangguan yang cukup berarti dan keberangkatan pesawat ke Arab Saudi juga tepat waktu. "on time," kata Japeri.