Selasa 19 Oct 2010 07:32 WIB

'Separuh Warga Kanada & AS Tak Percaya Muslim'

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA--pascaruntuhnya gedung kembar WTC pada 9 September 2001 lalu, mayoritas warga Kanada tidak percaya bahwa muslim dapat mengmbangkan nilainya. Demikian menurut poling opini publik yang dilakukan Leger Marketing Kanada dan Caravan di Amerika Serikat.

Dalam poling tersebut disebutkan bahwa hampir 55 persen responden masyarakat Kanada dan 50,3 persen masyarakat negeri Paman Sam tersebut menolak ketika ditanyakan 'Muslim dapat mengembangkan nilai-nilainya.'

Namun, poling tersebut juga membeberkan perbedaan kegamaan yang signifikan bagi para muslim di Kanada. Sementara 72 persen responden si Quebec mengatakan muslim tidak akan mengembangkan nilainya. Berbeda jika dibandingkan dengan yang mengatakan sebaliknya, yakni hanya 19 persen.

Prosentase tersebut menurun 35,5 persen jika dibandingkan dengan poling yang dilakukan British Columbia, dimana 40,8 melihat muslim dapat mengembangkan nilainya. Poling yang dilakukan Ontario dan Alberta merupakan rata-rata prosentase nasional. Di Ontario, misalnya 54,5 persen mengatakan muslim tidak mengembangkan nilainya.

Bandingkan dengan 34,9 persen yang mengatakan sebaliknya. Sementara di Alberta, 57,9 persen masyarakat disana mengatakan nilai-nilai muslim tidak terkembangkan. Bandingkan juga dengan yang mengatakan sebaliknya, yakni sebesar 32,4 persen.

Direktur Eksekutif Asosiasi Studi Kanada, Jack Jedwed, yang melakukan poling bersama dengan Yayasan Hubungan Ras mengatakan, opini masyarakat Kanada terhadap muslim membuat hubungannya semakin buruk dalam beberapa tahun sebelumnya.

"Saya pikir yang mengkhawatirkan saya adalah ketika anda melihat hasil itu kecenderungannya digeneralisir," ujarnya. "Kecenderungannya yang nantinya akan timbul adalah melihat seorang muslim atau kelompok di masyarakat dimana muslim semakin rumit dan kelihatannya mereka siap akan kecenderungan untuk digeneralisir di semua kelompok," tandasnya.

sumber : Ottawa Citizen
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement