REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--APuluhan ribu jamaah haji termasuk dari Indonesia kesusahan mendapatkan air untuk berlwudlu ataupun ke kamar kecil lantaran air di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, mengalami gangguan.
Tak tanggung-tanggung, macetnya pasokan air tersebut berlangsung lebih dari delapan jam. Dari pantauan, air mulai tak mengalir sejak pukul 20.00 waktu Arab Saudi. Pada saat yang bersamaan, gelombang jamaah haji dari kawasan Asia Tenggara terus berdatangan. Dari Indonesia, jamaah yang memasuki lokasi transit adalah dari Kabupaten Boyolali yang tergabung dalam kloter 4 Embarkasi Adisoemarmo (SOC).
Menurut keterangan sejumlah petugas bandara, macetnya air dikarenakan pipa saluran air yang memasok ke bandara pecah. Penanganan pipa ini tidak bisa dilakukan cepat karena kerusakannya juga cukup parah. Kasus ini merupakan yang pertama kalinya dalam musim haji tahun ini.
Macetnya air di bandara ini membuat jamaah kecewa. Mereka terpaksa menahan buang air kecil atau besar karena air memang tidak ada sama sekali. Kondisi tolilet bandara pun menjadi kotor karena petugas kebersihan juga tak bisa bekerja tanpa air. Beberapa jamaah Indonesia pun pasrah atas kondisi ini.
"Saya bisa merasakan kecewaan jamaah kita karena mereka merasa tidak dilayani dengan baik. Tapi apa boleh buat, masalah ini di luar kemampuan kita," terang Hasyim Effendi, salah satu petugas penjemputan yang malam itu berpiket di bandara.
Wagino, salah satu jamaah asal Embarkasi Adisoemarmo Solo meminta pemerintah melayangkan protes ke pemerintah Arab Saudi atas layanan di bandara saat ini. Macetnya air di bandara adalah bukan hal yang enteng. Sebab air sangat vital dibutuhkan seluruh jamaah. Apalagi, kemacetan itu terjadi di terminal khusus haji Asia Tenggara. "Dengan protes bersama-sama negara tetangga tentu akan lebih kuat," pinta dia.
Selain masalah air, pendingin udara di ruang transit juga tidak dihidupkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini membuat jamaah merasa semakin gerah. Jika masalah ini tak segera ditangani, dia khawatir niat jamaah beribadah ke Tanah Suci akan sedikit terganggu.
Dikonfirmasi soal macetnya air ini, Ketua Daker Jeddah Ahda Barori Asmuni mengungkapkan, pihaknya langsung meminta pengelola bandara untuk mempercepat perbaikan pipa. Namun demikian, perbaikan tak bisa dilakukan cepat lantaran terkendala besarnya kerusakan.
Ahda mengaku ikut memantau langsung di bandara saat air macet tersebut. Dia tak menampik, kemacetan itu membuat jamaah menjadi tidak nyaman. Namun pihaknya juga tak bisa berbuat banyak karena di luar kewenangannya.
"Malam itu langsung kita bersama Malaysia minta diperbaiki. Ya saya juga meminta maaf karena air baru bisa kembali normal pagi hari,"terang dia.