Rabu 06 Oct 2010 03:54 WIB

Keberagamaan Masyarakat Indonesia Baru Sebatas Simbol

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Ajaran agama di Indonesia masih kurang diamalkan oleh umatnya dalam tataran paksis kehidupan sosial. Menurut Kepala Pusat Litbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang Kementerian Agama, Prof H Abdul Rahman Mas'ud PhD, sejauh ini  tingkat pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama itu oleh masyarakat masih dirasa kurang memadai. "Kehidupan beragama pada sebagian masyarakat baru mencapai tataran simbol-simbol keagamaan dan belum sepenuhnya bersifat substansial,'' jelasnya dalam acara Rangkaian Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural antar Pemuka Agama Islam Pusat dan Daerah, bertajuk "Merajut Mozaik Keragaman Melalui Pengembangan Potensi Ekonomi Keumatan" di Mataram, NTB, Selasa (5/10).

Dikatakan Mas'ud, melalui kegiatan dialog antarpemuka agama Islam pusat dan daerah ini, diharapkan mampu memperlancar komunikasi antar pimpinan Ormas Islam. ''Ini juga bertujuan menyatukan visi dan misi bersama mengemban amanah dakwah para pemimpin agama Islam pusat dan daerah tentang pembinaan umat Islam yang lebih berkualitas dan dinamis di masa depan," katanya.  Khususnya, tambah Mas'ud, peningkatan kerjasama nyata dalam menanggulangi masalah-masalah kemiskinan dan kebodohan.

Ditambahkan Mas'ud, melalui kegiatan dialog ini diharapkan akan dicapai kesepakatan-kesepakatan para pimpinan ormas Islam pusat dan daerah tentang upaya-upaya nyata dan kerjasama keduabelah pihak untuk meningkatkan kualitas umat baik material maupun spiritual.

''Juga diharapkan suatu rumusan dinamika kerukunan umat Islam di daerah, menyangkut potensi konflik dan integrasi sebagai bahan antisipasi bersama," tambahnya.

 Kegiatan ini selain diisi dengan dialog dan diskusi antar pemuka agama Islam pusat dan daerah, juga kunjungan silaturahim ke sejumlah masjid yang telah memiliki kegiatan ekonomi, seperti koperasi dan lainnya. Setiap masjid yang dikunjungi akan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 25 juta rupiah setiap masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement