Selasa 05 Oct 2010 06:39 WIB

Inilah Rancangan Masjid Ground Zero yang Bakal Dibangun

Interior
Foto: AP
Interior

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Ingin tahu bagaimana rancangan Islamic Center yang akan dibangun di dekat lokasi Ground Zero? Jangan bayangkan bahwa Islamic Center yang dilengkapi ruang perkantoran itu akan dibangun dengan masjid berkubah besar sebagaimana banyak ditemukan di Indonesia atau negara Muslim lainnya.

Islamic Center yang beralamat di Park 51 dan hanya berjarak dua blok dari lokasi runtuhnya menara kembar WTC itu akan dibangun dengan disain futuristik dan modern. Bangunan yang menjulang tinggi itu terlihat seperti dibungkus dalam sarang lebah abstrak sehingga ruangan di dalamnya tampak tidak terlalu terkesan sebagai tempat ibadah.

Beberapa potongan disain dari gedung itu sudah ditampilkan di situs milik proyek yang diprakarsai umat Islam di New York yang tergabung dalam Cordoba Initiative ini. Tim pengembangan proyek senilai 100 juta dolar AS ini sengaja merancang bangunan yang sesuai dengan kondisi kosmopolitan kota New York dan terlihat menyenangkan, dari sekadar menimbulkan kontroversi. ''Saya tak membayangkan bahwa gedung seperti ini akan dibangun, orang-orang akan tertarik,'' ujar pengembang proyek, Sharif El-Gamal.

Pembangunan konstruksi gedung pencakar langit itu diperkirakan akan dilakukan dua atau tiga tahun lagi. Namun kepada AP, El-Gamal berharap itu bisa dilakukan lebih cepat lagi. Bagian terbesar dari bangunan itu, yakni empat dari 16 lantainya, akan dijadikan pusat kebugaran, olahraga, dan kolam renang. Sedangkan lantai lainnya akan digunakan untuk pusat penitipan anak dan taman bermain anak-anak.

Sebagian lain dari gedung itu direncanakan dijadikan restoran, sekolah kuliner, studio kesenian, ruang pameran, dan auditorium bagi kegiatan kebudayaan. Menurut El-Gamal,  ide pembangunan berbagai fasilitas itu didasari keinginan agar bangunan ini bisa dijadikan tempat bersantai bagi warga yang tinggal di sekitarnya, dan bagi pasangan Muslim di pinggiran kota yang ingin menghabiskan malam di kota metropolitan tersebut.

Sementara masjid untuk tempat beribadah umat Islam, yang memicu kritik dari kelompok kanan di Amerika Serikat, akan dibangun di dua lantai di ruang bawah tanah. Sedangkan lantai 12 akan dijadikan tempat peringatan peristiwa 11 September dan akan dijadikan tempat berdoa terbuka bagi orang-orang dari berbagai agama. ''Kami ingin memadukan arsitektur Islam dan Kota New York. Kami ingin membuat gedung yang hijau dan sejuk,'' ujar El-Gamal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement