Senin 04 Oct 2010 09:32 WIB

Kereta Metro Makkah Mulai Diuji Coba

Rep: Arab News/ Red: Budi Raharjo
Kereta Metro Makkah
Foto: Arab News
Kereta Metro Makkah

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Kereta metro yang menghubungkan beberapa tempat suci di sekitar wilayah Makkah mulai diuji coba sebelum digunakan untuk mengangkut jamaah haji. Kereta yang kerap disebut Mashair Railway ini akan menghubungkan Mina, Arafat, Muzdalifah, dan Makkah.

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Mansour bin Miteb, akan memeriksa kesiapan fasilitas kereta api itu pada Selasa (5/10). Kereta ini diharapkan dapat membawa perubahan drastis dalam transportasi haji di antara tempat-tempat suci di sana. Uji coba akan dilakukan selama 30 hari.

Dibangun dengan biaya 6,5 miliar riyal, kereta itu akan memiliki kapasitas angkut 72 ribu jamaah setiap jam. Sembilan stasiun telah dibangun di Arafat, Mina, dan Muzdalifah. Tiap tempat itu dibangun tiga stasiun. Kereta api itu merupakan proyek terbesar kedua yang berhasil dikerjakan Departemen Dalam Negeri setempat setelah pembangunan jembatan jumrah yang sarat teknologi tinggi di Mina dengan biaya 4,5 miliar riyal.

Habib Zain Al-Abidine, Wakil Menteri Dalam Negeri, mengatakan pada tahap pertama akan disediakan 10 rangkaian kereta yang masing-masing panjangnya 300 meter. ''Setiap kereta akan membawa sekitar 3.000 penumpang,'' katanya.

Namun sejauh ini pemerintah Saudi belum menetapkan harga tiket kereta tersebut. Dengan kereta itu, waktu tempuh selama menjalankan ibadah haji dari tempat-tempat suci itu diharapkan bisa dipangkas. Jarak dari Arafat ke Muzdalifah akan ditempuh jamaah haji dalam waktu lima menit pada 9 Dzulhijah.  Dari Muzdalifah ke Mina pun akan ditempuh hanya dalam tempo lima menit.

Zain Al-Abidin mengatakan, kereta akan beroperasi sepanjang tahun. Pada tahap kedua, proyek kereta itu akan menghubungkan Mashair Railway dengan Masjidil Haram di Makkah dengan sebuah stasiun di Jalan Umm Al-Qura. Kereta ini juga kelak akan dihubungkan dengan jaringan kereta ke Madinah dan Jeddah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement