Selasa 28 Sep 2010 03:46 WIB

Masjid Ground Zero untuk Cegah Terulangnya Tragedi 11 September

Rep: Daily Mail/ Red: Budi Raharjo
Jarak Ground Zero dengan lokasi gedung bakal dibangunnya Islamic Center (di dalam garis kotak berwarna merah) dilihat dari udara
Foto: AP Photo
Jarak Ground Zero dengan lokasi gedung bakal dibangunnya Islamic Center (di dalam garis kotak berwarna merah) dilihat dari udara

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Komunitas Muslim di New York tetap melanjutkan rencana pembangunan Islamic Center di dekat lokasi runtuhnya menara kembar WTC yang kini disebut sebagai Ground Zero. Imam New York yang juga penggagas pendirian Islamic Center tersebut, Imam Feisal Abdul Rauf, mengatakan Islamic Center itu dibangun untuk mencegah terulangnya peristiwa yang serupa dengan tragedi 11 September 2001.

Dia merasa wajib membantu melindungi warga non-Muslim Amerika dari terulangnya peristiwa kelabu tersebut. Dan dia pun bersumpah jika teroris menyerang New York lagi maka dia ingin menjadi orang pertama yang  meninggal dunia menjadi korbannya. Berbicara di acara 60 Minutes televisi CBS, Ahad (26/9), dia menyatakan, pembangunan Islamic Center tersebut merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. ''Amerika membutuhkan ini dan dunia Muslim membutuhkannya,'' ujarnya. ''Kita harus mengupayakan perdamaian.''

Ketika ditanya apakan pembangunan Islamic Center itu tidak sensitif karena berdekatan dengan Ground Zero, Rauf berkata, ''Kami ingin mencegah terulangnya peristiwa 11 September. Kami menginginkan platform untuk memperkuat suara moderat.''

Rauf menegaskan, kampanye untuk memenangkan hati dan pikiran merupakan bagian penting dari setiap aksi militer melawan kelompok ekstrimis radikal di keagamaan. Dia bersedia dan mampu melayani negara dan tradisi agamanya. ''Jika peristiwa 11 September terjadi lagi di sana, saya ingin menjadi yang pertama meninggal dunia,'' tegas pria kelahiran Kuwait dan kemudian menjad warga negara Amerika ini.

''Tugas saya sebagai Muslim Amerika untuk berdiri di antara Anda, warga Amerika non-Muslim, dari kelompok-kelompok radikal yang ingin menyerang Anda,'' tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement