Senin 27 Sep 2010 22:40 WIB

Paus Gereja Koptik Mesir Minta Maaf atas Pernyataan yang Ragukan Keaslian Alquran

Rep: Arab News/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Pemimpin Gereja Koptik Mesir, Paus Shenouda III, meminta maaf kepada setiap Muslim yang tersinggung atas komentar yang disampaikan salah seorang uskup senior di gerejanya yang mengatakan Alquran diragukan keasliannya. Permintaan maaf itu disampaikan dalam wawancara dengan televisi setempat Ahad (26/9).

Permintaan maaf itu disampaikan sehari setelah pimpinan Al Azhar Mesir mengritik komentar yang disampaikan Uskup Bishoy, orang nomor dua di Gereja Koptik Mesir. Pekan lalu, Uskup Bishoy mengatakan beberapa ayat Alquran telah disisipkan oleh Khalifah Ustman bin Affan saat pertama kali menyusunnya.

Ayat-ayat yang disusupkan itu, dikatakan Uskup itu, berisikan ajaran yang bertentangan dengan keimanan Kristen. Perbuatan Khalifah itu, dikatakannya, dilakukan setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia. Karena itu, dia meragukan keaslian Alquran.

Komentar Uskup yang dikutip media massa di Mesir itu kontan kian memperuncing ketegangan sektarian di negara tersebut. Hubungan antara Muslim dan penganut Kristen Koptik di Mesir sedang tidak bagus. Sama seperti di Indonesia, ketegangan disulut oleh pembangunan gereja-gereja baru dan isu pindah agama.

''Keyakinan beragama adalah 'garis merah', garis merah tua,'' ujar Paus Shenouda ketika diwawancarai televisi negara Mesir. ''Mungkin mereka (Uskup Bishoy) pikir ini hanya untuk pembicaraan keimanan saja, tidak untuk dipublikasikan. Saya minta maaf jika perasaan saudara-saudara Muslim kita terluka.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement