REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah artis dan tokoh lintas agama melakukan aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (8/9). Mereka menentang rencana pembakaran Alquran pada 11 September mendatang di Florida, Amerika Serikat (AS).
Mereka mendesak Pemerintah AS untuk menghentikan aksi provokasi yang dilakukan oleh pendeta Terry Jones tersebut. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Peduli Peluralisme (GPP), Forum Agama untuk Bhineka Tunggal Ika (FABTI), Himpunan Warga Gereja Indonesia (HAGAI), dan Front Umat Islam Bersatu (FUIB) ini membentangkan spanduk bertuliskan 'Stop Pembakaran Alquran'.
Menurut mereka, rencana pembakaran kitab suci Alquran tidak dibenarkan oleh umat dan agama manapun. Jika hal yang keji itu sampai terjadi di Florida, maka AS telah gagal dalam menegakkan hak asasi manusia (HAM) di negaranya.
Aktor gaek, Pong Hardjatmo, yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, pendeta Terry Jones telah sengaja melakukan provokasi untuk mencari sensasi sehingga bisa cepat terkenal. Menurutnya, tidak ada kaitannya aksi teroris yang menyebabkan runtuhnya menara kembar World Trade Centre (WTC) dengan kebencian dan dendam terhadap umat Islam, apalagi sampai membakar kitab suci umat Islam. "Saya rasa Pendeta Terry Jones hanya ingin mengadu domba antara umat satu dengan yang lainnya,'' serunya.
Karena itu, Pong mengajak umat manapun agar tidak terprovokasi oleh pendeta Terry Jones. Karena justru itulah yang dia inginkan.
Artis senior, Dorce Gamalama, juga mengutuk keras rencana tersebut. "Tolong hentikan provokasi rencana pembakaran Alquran," pintanya.
Jika hal ini sampai terjadi semuanya tentu akan sedih. Dorce berharap pendeta Terry Jones diberi azab oleh Allah SWT sebelum dia sempat membakar Alquran.
Bagaimanapun, kata Dorce, Alquran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah. "Siapapun yang membakar Alquran sama dengan membakar umat Islam di seluruh dunia," kata Dorce.
Sekjen FPI, Sabri Lubis, mengatakan, aksi damai ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk mencegah pembakaran Alquran. Menurutnya, pembakaran kitab suci apapun merupakan perbuatan terkutuk dan merupakan pelanggaran HAM berat.
Karena itu Sabri meminta Pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan diplomasi meminta Pemerintah AS mencegah perbuatan bejat itu terjadi. "Apabila hal ini sampai terjadi, kita, umat Islam meminta oknum pendeta Terry Jones dihukum seberat-beratnya, kalau perlu dihukum mati," tegasnya.