REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Dewan Masjid Indonesia (DMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadikan menara masjid di Yogyakarta sebagai menara base transceiver station (BTS) bersama bagi operator telepon seluler. Rencana tersebut dinyatakan oleh Ketua Yayasan Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat DMI DIY, H Syukri Fadholi, di Yogyakarta.
Menurutnya, pengembangan menara masjid menjadi tower BTS bersama tersebut dilakukan agar masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ibadah, tetapi juga sebagai tempat pengembangan nilai-nilai sosial dan ekonomi. Kegiatan itupun telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. ''Untuk rintisannya akan dibangun di Masjid Jogokaryan Yogyakarta, pembangunan akan dilakukan dalam waktu dekat ini,'' ungkapnya.
Menurutnya, selama tahun 2010 sedikitnya akan dibangun tower BTS bersama di 100 hingga 160 menara masjid di DIY. Jangka panjang kata dia, akan ada 400 menara masjid yang dijadikan menara bersama. Padahal, jumlah masjid di DIY mencapai 2.000 unit.
Ketua Umum YPPU DMI Pusat, RH Muchtar, menyatakan pengembangan menara masjid untuk digunakan sebagai menara BTS bersama itu adalah sebagai pintu masuk dalam meningkatkan fungsi masjid untuk pemberdayaan ekonomi umat. Menurutnya, pengelolaan menara masjid untuk tower BTS bersama tersebut akan menganut sistem bagi hasil yang dikelola secara langsung oleh takmir masjid setempat.
''Pendapatan yang diperoleh takmir masjid dengan menyewakan lahannya kepada provider telepon selular dan dananya akan diputar oleh takmir masjid yang bersangkutan untuk pendirian BPR Syariah,'' jelasnya.