Senin 19 Jul 2010 19:46 WIB

Sarah Palin dan Kubu Republik Tolak Masjid di Ground Zero

Sarah Palin
Foto: AS
Sarah Palin

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Mantan Gubernur Alaska yang pernah maju dalam pencalonan wakil presiden Amerika Serikat, Sarah Palin, menyatakan penolakannya atas rencana pembangunan masjid Ground Zero. "Warga New York, please tolak rencana Masjid Ground Zero jika Anda percaya bencana yang disebabkan rasa sakit atas runtuhnya situs Menara Kembar WTC terlalu baku, terlalu nyata," katanya dalam pesan Twitter-nya.

Satu jam kemudian, ia menambahkan, Wahai Muslimin para pencari damai, please mengertilah, Masjid Ground Zero adalah provokasi yang tidak perlu, melainkan menusuk hati. Please batalkan, demi kepentingan penyembuhan. "

Dia merujuk pada Cordoba House, lembaga Muslim yang merencanakan membangun pusat komunitas pendukung yang disebut monumen toleransi dekat lokasi serangan 11 September. Isu Masjid Ground Zero menjadi pokok "jualan" dalam gerakan Tea Party yang diusung Partai Republik.

Rencana pendirian masjid itu kini menjadi "kendaraan" bagi Rick Lazio, kandidat Partai Republik dalam pemilihan Gubernur New York, untuk menyerang calon Demokrat yang sebelumnya sangat disukai, Andrew M Cuomo. Lazio menyerukan pada Cuomo, yang saat ini Jaksa Agung negara bagian ini, untuk menyelidiki pembiayaan atas masjid itu.

Bocorannya, Palin sempat ragu menulis kalimat itu di Twitter-nya. Pada awalnya ia menulis "muslim damai" untuk "menolak" rencana masjid di pesan yang kemudian dihapus.

Seperti diketahui, setelah dengar pendapat diwarnai debat sengit, dewan komunitas kota Manhattan akhirnya mendukung proposal untuk membangun pusat komunitas Muslim di dekat World Trade Center atau dikenal Ground Zero, tempat terjadi tragedi 11 September. Sejumlah 29 anggota memilih menyetujui, 1 suara menolak dan 10 sisanya memilih abstain, demikian rilis The New York Times, 25 Mei.

Empat jam sebelumnya terjadi tarik ulur antara mereka yang mengatakan pusat komunitas akan menjadi monumen toleransi dan pihak yang meyakini itu justru menyulitkan korban serangan teroris saat tragedi terjadi 2001.

Para siswa sekolah menengah dan rabi adalah beberapa di antara lebih 100 orang yang bersuara dalam dengar pendapat. Beberapa membawa gambar anggota keluarga yang terbunuh dalam serangan, sementar yang lain membawa poster bertuliskan “Show respect for 9/11. No mosque!”

Hingga kini, pro-kotra pembangunan masjid masih menghangat di AS.

sumber : NY Times
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement