REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Boediono membuka Kongres XIV Fatayat Nahdlatul Ulama di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (2/7). Dalam pembukaan kongres tersebut, Wapres Boediono didampingi Ibu Herawati Boediono. Hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal, dan istri Menakertrans, Rustini Muhaimin Iskandar.

''Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi perempuan muda NU yang dibangun untuk membangun kesadaran kritis perempuan guna mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender,'' kata Ketua PP Fatayat NU, Maria Ulfah Ansor.

Selama lima tahun kepengurusan 2005-2010, Fatayat NU memfokuskan diri pada program penguatan hak-hak perempuan di bidang kesehatan reproduksi yang meliputi hubungan suami-istri, kekerasan terhadap perempuan, pernikahan di bawah umur, kehamilan tidak diinginkan dan khitan perempuan. Tak hanya itu, Fatayat NU juga mencatat beberapa kemajuan di kancah politik dan ruang publik.

''Banyak anggota Fatayat NU yang berkiprah di dunia politik seperti anggota parlemen dan memberikan kontribusi signifikan bagi daerahnya masing-masing,'' kata Maria.

Ia menambahkan, dalam kongres yang berlangsung 1-4 Juli 2010 Fatayat NU bertekad merapatkan barisan untuk semakin mendorong tegaknya hak-hak pokok perempuan Indonesia demi terwujudnya tatanan masyarakat adil dan sejahtera. Kongres XIV Fatayat NU dihadiri sekitar 1.200 peserta dari 33 provinsi dan 367 cabang Fatayat, termasuk yang berada di luar negeri seperti Mesir, Hongkong, dan Malaysia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika