REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Seleksi imam masjid tak pernah memiliki standar baku yang dipakai umat Islam seluruh dunia. Di Malaysia, seleksi imam masjid dijalankan mirip kontes idola seperti 'American Idol', 'British Got Talent', atau 'Indonesia Mencari Bakat'. Seperti diberitakan Daily Telegraph, kontes ini diikuti banyak calon imam dan dinilai oleh juri.
Saat mendapatkan giliran diuji, para kontestan acara seleksi imam yang bertajuk 'Young Imam' ini ditanya berbagai hal yang terkait dengan Alquran, Hadis, dan Dakwah. Mereka diuji kemampuannya membaca Alquran dan Hadis, menafsirkan, serta menjelaskannya. Juri yang ditunjuk untuk memberikan penilaian adalah mantan mufti besar masjid negara Malaysia, Hasan Mahmood.
Selain ditunjuk untuk menjadi imam di salah satu masjid terkemuka di Kualalumpur, pemenang kontes ini juga akan mendapatkan beasiswa studi di Universitas Internasional Madinah, Arab Saudi. Dia juga berhak mendapatkan hadiah untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Para calon imam yang bisa mengikuti kontes ini harus berusia 19-27 tahun.
Acara 'Young Imam' ini juga membuka komunikasi dengan para penggemarnya melalui akun facebook. Saat ini, penggembar yang sudah terdaftar sebagai fans dalam akun tersebut mencapai 25 ribu orang. Stasiun televisi Astro menyiarkan seleksi imam dengan gaya tersebut.
Salah satu ujian berat yang harus mereka hadapi adalah memecahkan persoalan fikih yang kerap sulit ditemukan jalan keluarnya. Mereka antara lain diminta untuk mengurus jenazah yang mati karena virus AIDS. "Melihat dan menangani jenazah adalah ritual yang sangat sulit, dan harus bisa mereka hadapi sebagai imam," kata manajer Astro Oasis, saluran televisi yang menyiarkan acara tersebut.
Mereka juga diuji kemampuannya dalam beradaptasi dengan masyarakat. Salah satu ujian yang terkait dengan kemampuan ini adalah berupa dakwah kepada para pembalap jalanan. Para pembalap jalanan yang tertangkap polisi ini dihadirkan untuk mendapat pencerahan dari para kontestan Young Imam.