REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS--Cendekiawan Muslim dunia, Tariq Ramadhan menyatakan bahwa Islam adalah agama yang bermartabat dan keadilan. Ia meminta kaum Muslim untuk tidak memisahkan antara spiritulaitas dengan aktivitas politik dan sosial. "Jangan putuskan apapun aktifitas Anda dari spiritualitas," kata Ramadhan dalam acara sebuah acara penggalangan dana untuk Muslim Legal Fund of America, di Texas, Senin. "Jangan pernah lupa untuk berdoa, dan tidak pernah lupa untuk melayani."
Ramadhan mendesak Muslim agar aktif dalam politik dan tetap dalam keimanannya. "Agama ini adalah tentang martabat dan rasa hormat," kata Ramadhan. "Kami memiliki cahaya dari Alquran dan kita harus menggunakannya untuk menerangi pikiran kita."
Ia juga menekankan Muslim untuk berpikir kritis dan terbuka. Di sisi lain, juga harus membuka diri terhadap kritik. "Masjid bukan lembaga yang bebas kritik. Di masjid, saya tetap bisa mengkritik dan menerima kritik," tambahnya.
Di depan 500 umat Islam Texas, ia mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menekankan membantu orang miskin, dan mengingatkan bahwa Nabi Muhammad berkata untuk selalu membantu orang miskin. "Jadilah dekat dengan masyarakat miskin," kata Ramadhan mengutip sebuah hadis. "Hormatilah mereka, cintai mereka. Hati Anda harus dekat dengan mereka."
Ramadan juga mengatakan bahwa umat Islam perlu lebih kritis terhadap diri sendiri dan pemerintah di negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
"Islam adalah agama yang terbaik, namun harus diingat tak semua orang adalah Muslim," katanya. "Maka jangan terjebak untuk menjadi umat yang rasis." Toleransi, katanya, adalah juga inti agama Islam.
Ramadan, cucu pendiri Ikhwanul Muslimin, pernah dilarang mengunjungi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Goerge W Bush. Namun, larangan itu dicabut tahun ini oleh Departemen Luar Negeri AS. Dia mengajar di Universitas Oxford dan disebut oleh majalah Time pada tahun 2004 sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia.