Ahad 18 Apr 2010 21:49 WIB

Potret Perjalanan Islam Mewarnai Gabon

Rep: yusuf assidieq/ Red: irf
Salah satu sudut kota Libreville, ibukota Gabon
Salah satu sudut kota Libreville, ibukota Gabon

LIBREVILLE--Islam telah hadir Gabon sejak abad ke-12 silam. Ketika itu, terjadi penyebaran Islam yang cukup gencar di kawasan Afrika Barat melalui peran suku Barber. Mereka sangat gigih dalam berdakwah kendati harus melintasi Gurun Sahara dan Sahel.

Mereka berdakwah kepada penduduk asli Afrika sambil berdagang garam dan kebutuhan pokok lain untuk ditukar dengan gading, budak, dan emas. Para pedagang Muslim yang datang ke Afrika Barat bukan untuk memurtadkan, melainkan mempraktikkan ajaran Islam dan menarik simpati penduduk maupun pemerintah setempat, hingga menjadikan mereka sebagai penasihat.

Penyebaran Islam di Gabon melalui dua pintu utama. Pertama dari timur, yakni melalui Lautan Hindia, dan kedua dari arah utara, melalui padang pasir yang kering dan tandus. Dari dua jalur utama itulah Islam tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat asli.

Masuknya Islam ke Gabon bersamaan dengan gelombang masuknya Islam ke Mali, Nigeria, Senegal, Gambia, dan Guinea. Di sini, suku Fulani memegang peranan sangat besar dalam mengislamkan sebagian masyarakat Gabon.

Saat ini, jumlah pemeluk Islam di Gabon sekitar satu persen dari total populasi sebanyak 1,4 juta jiwa atau 14 ribu. Mereka terdiri dari suku Fulani (Fulbe), Hausa, Wolof, Soninke, dan Arab. Meskipun hanya minoritas, umat Muslim Gabon mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan bernegara.

Pada kenyataannya, Islam dipraktikkan oleh 1,2 persen penduduk Gabon.  Sebagian dari mereka adalah orang asing yang berasal dari negara-negara tetangga di Afrika Barat dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, antara lain Senegal, Gambia, Guinea, Niger, Nigeria, Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement