Sabtu 17 Mar 2018 16:53 WIB

Tingkatkan Kinerja Jadi Tujuan Baznas Gelar Rakernas 2018

Rakernas bertujuan membangun kesamaan strategi pengelolaan zakat.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor (kanan)
Foto: dok Baznas
Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan menyelenggarakan Rapat Kerja Zakat Nasional (Rakernas) 2018. Rakernas itu akan berlangsung selama tiga hari pada 21-23 Maret mendatang di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali. Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor, mengatakan bahwa Rakernas tersebut bertujuan dalam rangka meningkatkan kinerja Baznas.

"Rakernas bertujuan membangun kesamaan strategi pengelolaan zakat untuk mewujudkan visi dan misi Baznas dengan tema 'Penguatan Kapabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Untuk Pembangunan Kesejahteraan Nasional'," kata Zainulbahar, dalam keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (17/3).

Zainul mengatakan, Rakernas juga bertujuan mencari formulasi guna mewujudkan tata hubungan ideal Baznas, Baznas provinsi dan Baznas kabupaten/kota. Selain itu, Rakernas menurutnya ditujukan mendorong pembangunan kompetensi amil berdasarkan standar sertifikasi yang telah ditetapkan, dan menciptakan pengelolaan keuangan zakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Zainul menyebutkan, rakernas juga akan memacu sinergitas pengelolaan zakat secara nasional, terutama, dalam bidang pengumpulan dan pendistribusian.

"Rakernas juga menjadi forum mensosialisasikan Peraturan BAZNAS (Perbaznas), Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Baznas dan Fikih Zakat Kontekstual Indonesia," tambahnya.

Untuk merealisasikan hal itu, Baznas mengundang pihak terkait seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Menteri Agama, Menteri Keuangan dan pimpinan instansi pemerintah lainnya. Menko PMK akan mengupas materi seputar kebijakan pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Zakat.

Sementara Menteri Agama akan tampil dengan makalah tentang "Penguatan Kapabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) untuk Pembangunan Kesejahteraan Nasional." Selanjutnya, ada pidato utama dari Menteri Keuangan bertajuk "Dukungan Pemerintah untuk Merealisasikan Pengelolaan Zakat Seperti Pajak".

Sekretaris Baznas yang juga Ketua Panitia Rakernas 2018 Jaja Jaelani menjelaskan rakernas akan membahas sejumlah agenda. Di antaranya, terkait tata hubungan kerja Baznas dan lembaga amil zakat (LAZ), manajemen sumber daya manusia (SDM), serta Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2018 dan RKAT 2019.

Rakernas juga akan mengupas soal mekanisme pengesahan RKAT Baznas kabupaten/kota oleh Baznas provinsi, sistem pengelolaan keuangan berbasis TIK, sistem pelaporan keuangan Baznas daerah berbasis Sistem Informasi Manajemen Baznas (SIMBA), dan koneksitas sistem informasi LAZ dengan SIMBA. Selain itu, Rakernas juga akan membahas audit keuangan pengelolaan zakat sesuai peraturan perundang-undangan dan satuan pengawas internal, audit syariah, sistem dan prosedur pengelolaan aset, sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa, sistem tata persuratan dan dokumentasi, sistem dan prosedur kehumasan dan keprotokolan, sistem penanganan pengaduan dan komplain, serta sistem dan prosedur lainnya.

Jaja memaparkan, di bidang pengumpulan dan pendistribusian akan didiskusikan tentang manajemen penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL). Di samping, manajemen program pendistribusian dan pendayagunaan, termasuk pengukuran Indeks Desa Zakat (IDZ) untuk calon program Zakat Community Development (ZCD), koordinasi dan sinergi program antara Baznas, Baznas daerah dan LAZ, serta pengukuran IZN pada Baznas dan LAZ.

Jaja menambahkan, Rakernas 2018 akan diikuti 630 peserta yang terdiri atas 30 orang dari Baznas, 68 Baznas provinsi, 464 Baznas kabupaten/kota dan 55 dari lembaga amil zakat (LAZ). Selain menjalankan peran sebagai operator, Jaja mengatakan Baznas juga mengemban misi strategis untuk mengoptimalkan fungsi koordinator perzakatan nasional dengan menguatkan SDM, penguatan teknologi informasi dan komunikasi, serta memberikan contoh atau model program pemberdayaan zakat untuk direalisasikan di daerah.

"Oleh karena itu, kerja sama dan dukungan pemerintah daerah terhadap BAZNAS di wilayahnya sangat diperlukan. Rakernas ini diharapkan mendorong dan menghasilkan pencapaian terbaik kinerja BAZNAS," kata Jaja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement