Senin 15 Jan 2018 19:59 WIB

Dompet Dhuafa Kembangkan Gerakan Sejuta Wakaf

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
President Director Dompet Dhuafa Philanthropy Imam Rulyawan saat kunjungan di Kantor Republika, Jakarta, Senin (15/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
President Director Dompet Dhuafa Philanthropy Imam Rulyawan saat kunjungan di Kantor Republika, Jakarta, Senin (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dompet Dhuafa sedang mengembangkan gerakan sejuta wakaf. Melalui program ini, setiap orang cukup berwakaf Rp 10 ribu setiap bulan. sehingga bila ada satu juta orang yang berwakaf, maka akan terkumpul Rp 10 miliar.

"Seandainya ada orang yang berwakaf Rp 100 ribu saja, berarti dia sudah mewakili sembilan orang yang lain," kata President Director Dompet Dhuafa Philanthropy, Imam Rulyawan m kepada Republika.co.id, saat berkunjung ke Kantor Harian Republika di Jakarta, Senin (15/1).

Imam menjelaskan, berwakaf uang tidak harus menunggu menjadi kaya terlebih dahulu. Bahkan, berwakaf uang tidak perlu menunggu mempunyai aset yang banyak. "Cukup dengan Rp 10 ribu setiap bulan diwakafkan kepada Dompet Dhuafa. Insya Allah wakaf uang dananya akan digunakan untuk membangun aset wakaf di bidang kesehatan seperti rumah sakit," ujar dia.

Dikatakan Imam, wakaf uang bisa untuk membangun sekolah di bidang pendidikan. Serta bisa untuk membangun pabrik industri pengelolaan buah dan sayur. Wakaf uang juga bisa dijadikan infrastruktur seperti membangun jembatan di daerah yang sangat membutuhkan jembatan. "Lahannya wakaf dan dibangun aset yang bersumber dari wakaf uang," ujarnya.

Dompet Dhuafa yakin dengan potensi wakaf yang sangat besar akan dapat membantu kaum dhuafa lebih banyak lagi. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa mengajak masyarakat untuk mendukung gerakan sejuta wakaf.

Dompet Dhuafa menginformasikan ada dua wakaf. Di antaranya, wakaf tidak bergerak dan wakaf bergerak. Wakaf tidak bergerak berupa aset tanah, bangunan dan gedung. Wakaf bergerak berupa uang, saham dan intelektual properti atau hak cipta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement