REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa dan Indonesia Development and Islamic Studies (Ideas) meluncurkan buku peta kemiskinan pada 2017. Buku peta mengangkat tema utama kondisi kinerja dan prospek penanggulangan kemiskinan kabupaten/kota Indonesia 2017.
Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan, peta kemiskinan ini merupakan komitmen bersama DD dan Ideas untuk memberi kontribusi, khususnya di awal tahun. Selain itu, dia berharap, peta ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang peduli, dan ingin membantu penanganan kemiskinan. "Ini komitmen Dompet Dhuafa bersama Ideas untuk memberikan kontribusi untuk bangsa," kata Imam, Kamis (19/1).
Dia berhapan, kehadiran peta kemiskinan ini bisa memicu anak-anak muda untuk meningkatkan pendidikannya, sehingga bisa memberi kontribusi bagi umat. Imam memahami, suatu program kemiskinan tidak cukup untuk sekadar diluncurkan atau dituangkan ke dalam buku saja.
Untuk itu, Imam menekankan, permasalahan kemiskinan yang telah dituangkan lewat peta ini bisa menjadi acuan, langkah-langkah penanganan kemiskinan. Pasalnya, kata dia, permasalahan kemiskinan di Indonesia memang harus ditangani bersama-sama, dengan tiap elemen menjalankan perannya masing-masing. "Kami paham sekali kemiskinan tidak cukup diluncurkan, tapi harus diselesaikan," ujar Imam.
Peluncuran peta kemiskinan turut dihadiri Direktur Ideas Yusuf Wibisono, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian sosial Andi ZA Dulung dan Kasubdid Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Bappenas Moris Nuaimi. Selain itu, turut menjadi pembicara Pimpinan Redaksi Republika Irfan Junaidi.