Rabu 29 Jun 2016 11:40 WIB

IZI Berikan Bantuan untuk Keluarga Dhuafa di Serang

IZI memberikan bantuan kepada keluarga Mursadah.
Foto: IZI
IZI memberikan bantuan kepada keluarga Mursadah.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Kabupaten Serang tak terlalu jauh dari Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia. Namun, ternyata gebyar kemajuan dan kemegahan Jakarta tak lantas berkorelasi dengan tingkat kesejahteraan kota kecil yang hanya berjarak sekitar 2 jam degan kendaraan tersebut.

Lantaran kemiskinan, seorang ibu di Serang bahkan tak mampu membeli dan memiliki makanan untuk dirinya dan anak balitanya. Kemiskinan bukan di derita keluarga ini, ternyata keluarga-keluarga disekitarnyapun mengalami kondisi yang kurang lebih sama.

Mursadah, ibu muda berusia 24 tahun ini belum lama melahirkan bayi secara caesar. Usai melahirkan, ternyata ada masalah yakni ia kesulitan mendapatkan asupan makanan yang memadai karena keterbatasan pendapatan keluarga.

Bayi laki-laki yang dilahirkannya siang malam selama lebih tiga hari menangis dengan keras karena air susu dari ibunya tidak keluar. Bayi laki-laki bernamanya Samsul terus menangis siang malam, terpaksa disuapi makanan bayi seadanya yang murah, walau tak sesuai peruntukannya.

Suami bu Mursadah bekerja sebagai kuli bangunan di sekitar Serang. Ia juga harus menghidupi tujuh orang anggota kelurganya yaitu : Ibu Rosah (mertua), Ibu Mursadah (istri), Ibu Aam (kakak ipar) dan ketiga anak ibu Aam. Suami bu Mursadah sudah beberapa hari tidak diberikan upah oleh majikannya tanpa sebab yang jelas.

Kondisi rumah Mursadah ini merupakan rumah dengan bilik bambu dan lantainya tanah. Di dalamnya tidak ada kasur, kursi, kompor, kamar mandi apalagi TV. Selama ini, untuk listrik saja, ia ikut ke tetangganya.

Baju-baju yang dipakai keluarga ini hampir seratus persen pemberian orang dan semuanya bekas pakai. Warga sekitar sebenarnya berusaha membantu keluarga ini. Namun karena kondisi mereka juga tak jauh berbeda, maka bantuan yang bisa diberikan pun seadanya saja, sesuai dengan yang mereka bisa.

Kondisi keluarga tersebut sampai kepada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Senin (27/6). Keeseokan harinya, tim IZI memberangkatkan tim untuk memastikan kondisi Mursadah. Setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam, akhirnya pada pukul 12.00 WIB Tim IZI sampai ke alamat rumah yang dimaksud di Desa Tambiluk, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.  

Ia ternyata tinggal bersama kelurganya di sebuah rumah gubuk berukuran lima meter kali sepuluh meter yang berlantaikan tanah dan hanya beralas terpal. Tim mendapati di rumah bu Mursadah tinggal pula ibunya, Sanudin (suami), M. Samsul (anak) dan dua orang keponakan yang masih kecil. Mursadah memiliki seorang anak laki-laki yang bernama M. Samsul yang saat ini berusia enam bulan. Selama ini yang menopang hidup ibu Mursanah, anak, ibu dan kedua keponakannya berasal dari suaminya.

Ketika tim IZI bertemu dengan keluarga ini. Dapat dipastikan bahwa Suami Mursadah adalah seorang kuli bangunan. Sesekali ia menjadi buruh lepas. Penghasillanya tidak tetap. Setiap hari berkisar lima puluh ribu atau terkadang kurang. Dari jerih payah suaminya, ibu Mursadah setiap minggu hanya dikasih 250 ribu-300 ribu untuk berbelanja kebutuhan hidup dan juga untuk membeli susu dan bubur bayi anaknya.

Setelah menyampaikan maksud dan kedatangan Tim IZI, bantuan yang telah disiapkanpun diberikan kepada keluarga Mursadah. Adapun bantuan yang diberikan IZI selain sejumlah uang untuk biaya kehidupan keluarga ini, IZI juga memberikan bantuan berupa barang-barang sembako untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti beras, gula, teh, kopi, susu bayi, susu ibu menyusui dan juga kebutuhan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement