Ahad 29 May 2016 14:57 WIB

'Ayo Bayar Zakat' untuk Optimalkan Pengentasan Kemiskinan

Rep: c26/ Red: Damanhuri Zuhri
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi meluncurkan gerakan baru yang dinamakan Ayo Bayar Zakat. Gerakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan pembayaran dan penyaluran zakat lewat cara yang mudah dan transparan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ditemani wakilnya Oded M Danial resmi meluncurkan gerakan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Bandung itu di Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Ahad (29/5).

Ridwan Kamil mengatakan Ayo Bayar Zakat menjadi gerakan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia khususnya Bandung. Salah satunya dengan dana zakat yang dikunpulkan lebih mudah dan lebih optimal.

"Kita melihat zakat ini solusi modern untuk mengentaskan kemiskian. Hanya cara-caranya selama inu kurang kreatif, kurang maksimal," ungkap pria yang akrab disapa Emil di lokasi.

Menurutnya, potensi zakat sangat besar untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Kota Bandung. Pasalnya jumlah penduduknya cukup banyak serta memiliki kewajiban membayar zakat dari penghasilan yang dimilikinya.

Emil menilai zakat yang lebih optimal dikumpulkan dapat membantu program pemerintah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Potensi jumlah uang yang terkumpul pun tidak sedikit jika efektif.

"Kalau penduduk Bandung 2,5 juta jiwa, yang menengah atasnya dua jutaan orang, berarti ada potensi Rp 2 triliun. Sementara warga Bandung yang miskin itu kurang lebih ada 50 ribuan kepala keluarga," ujarnya.

Dengan uang yang terkumpul lewat Ayo Bayar Zakat, ungkap Emil, diharapkan dapat membantu untuk biaya pendidikan, kesehatan, bahkan penyantunan modal bagi masyarakat kurang mampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement