Jumat 27 Nov 2015 18:03 WIB

'Kesadaran PNS Berzakat Masih Rendah'

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Agung Sasongko
Pegawai Negeri Sipil (PNS) (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Dua prestasi membanggakan ditorehkan Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Sragen. Selanjutnya, pihak Bazda Sragen berniat meningkatkan upaya menumbuhkan kesadaran zakat.

Ketua Bazada Sragen, Mahmudi, masih mengakui, kesadaran PNS (Pegawai Negeri Sipil) membayar zakat masih rendah. Berdasar catatan, baru sekitar 34 persen PNS di sini sadar untuk membayar zakat. Namun, persentase itu hanya bagi PNS yang membayar zakat melalui Bazda.

(Baca: Bazda Sragen Bantu Usaha Modal Lapas)

Catatan 2014, rata-rata pemasukan zakat tiap bulan dari PNS baru Rp 170 juta. Bahkan, secara nasional angka ini sangat kecil, yakni sekitar tiga persen.

Menurut Mahmudi, masih banyak PNS yang belum sadar tentang kewajiban membayar zakat. Jika seluruh PNS sadar akan zakat, diperkirakan perolehan dana zakat di Bazda mencapai angka Rp 700 juta per-bulan.

Dari data yang dia terima, masih banyak kalangan PNS golongan rendah mengaku, kalau gaji yang mereka terima hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, kendala lain dalam kesadaran berzakat, memang berasal dari masing-masing individu.

(Baca juga: Bazda Raih Dua Penghargaan)

Bazda juga banyak menerima PNS yang berkonsultasi untuk menghitung jumlah materi yang wajib dibayar zakat. ''Kami mencoba melakukan terobosan maupun sosialisasi. Antara lain, memberikan opsi membayar zakat 2,5 persen dari penghasilan atau memberi infak dengan nominal minimal''.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement