Kamis 07 Sep 2017 16:42 WIB

Carolyn Erazo: Islam, Agama yang Masuk Akal

Mualaf (ilustrasi)
Foto: Onislam.net
Masjid di Amerika

Sampai kira-kira empat tahun lalu, hatinya terbuka kembali. Akhir Februari, ia tengah menghadiri sebuah upacara pemakaman. Erazo takjub melihat sikap si ibu dari mendiang. Perempuan yang tengah berdukacita itu sanggup berbicara pada Tuhan dengan lapang dada, tanpa jerit tangis kesedihan.

Erazo heran. Perempuan itu memahami kenyataan bahwa anaknya kini tenang bersama Tuhan. Sesuatu yang tidak dapat ia pahami. Ia menatap perempuan itu dengan iri. Si ibu itu pasti memiliki keimanan yang kuat pada Tuhan. Kesan itu tidak pernah pudar hingga beberapa hari kemudian.

Erazo butuh waktu sepekan, sampai ia memutuskan untuk melakukan perjalanan spiritual. Ia harus menemukan Tuhan dan menjawab pertanyaan yang berkelindan di benaknya. "Tentu saja, saya memulai perjalanan dari Kristen. Agama tempat saya dibesarkan," kata Erazo. Tapi, nyatanya ia hanya mendapat sedikit percikan iman. Setelah beberapa bulan, Erazo pun memperluas skala pencarian.

Kali ini, perempuan Amerika itu ingin menjajaki Islam. Ia mencari masjid, namun terheran mengapa sulit benar menemukan tujuannya itu. Padahal, ia sudah memegang alamat. Erazo begitu marah.

Merasa sia-sia, terpikir olehnya untuk mencari masjid di hari lain. Apalagi, ia sudah terlambat masuk ke kantor. Ia menelepon atasannya dalam kondisi frustrasi dan berurai air mata. Di luar dugaan, jawabannya benar-benar menakjubkan. "Jangan khawatir, Kawan. Saya tahu tempat itu. Saya akan membantumu menemukannya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement