Selasa 24 Nov 2015 10:40 WIB

Sang Ayah Meninggal, Wanita Rusia Ini Bersyahadat

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Courtesy Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT memberikan hidayah kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dengan berbagai cara. Seperti Yekaterina (35), seorang desainer busana asal Rusia ini mendapatkan hidayah justru setelah ayahnya meninggal dunia.

Sepeninggalnya ayahnya, Yekaterina mulai mencoba untuk menemukan dirinya dan mempelajari berbagai macam agama. Hal itu ia lakukan karena ia tidak menemukan kepuasan dari agama Ortodoks Rusia yang ia peluk selama  ini.

"Saya tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa seseorang bisa dianggap suci sementara yang lainnya tidak meskipun mereka telah menjalani kehidupan yang benar. Tapi saya rasa Islam memberikan jawaban yang benar," ujar Yekaterina seperti dilansir Open Democracy, Selasa (24/11).

Yekaterina harus berjuang menjalani kehidupan sebagai Muslim di tengah keluarganya. Pasalnya, ia merupakan satu-satunya anggota keluarga yang beragama Islam. Yekaterina terlahir dari keluarga Kristen.

Di Rusia, anak-anak yang terlahir dari rahim seorang wanita Muslim maka secara otomatis identitas keagamaannya mengikuti sang ibu. Yekaterina masih merasa beruntung karena kelima anaknya mengikuti identitasnya sebagai Muslim. Namun, ia tetap terbuka dan memberi kebebasan kepada anak-anaknya dalam memilih kepercayaan.

Meski berbeda agama, satu-satunya anggota keluarga yang mendukung Yekaterina menjadi seorang mualaf adalah ibunya. Sementara saudara-saudaranya tidak senang dengan keputusan Yekaterina dan mulai memusuhinya. Namun, seiring berjalannya waktu, para saudaranya bisa menerima keputusan Yekaterina.

Yekaterina mulai mendalami Islam sejak dirinya berada di Kairo, Mesir. Di Mesir, ia pergi ke masjid dan mempelajari Alquran. Sejak saat itu, ia rutin membaca Alquran setiap hari sebelum tidur.

Satu hal yang dipegangteguh oleh Yekaterina bahwa hidup sebagai seorang Muslim berarti berbuat baik kepada orang lain. "Kedepannya, saya berharap ada saat-saat yang baik untuk Islam di Rusia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement