Senin 26 Jan 2015 16:28 WIB

Ini Usul Muhammadiyah Soal Ulah Charlie Hebdo

Rep: c08/ Red: Agung Sasongko
Sampul terbitan terbaru Charlie Hebdo setelah penyerangan yang mematikan belasan orang di kantor media tersebut di Paris, Prancis.
Foto: Reuters
Sampul terbitan terbaru Charlie Hebdo setelah penyerangan yang mematikan belasan orang di kantor media tersebut di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Muhammadiyah ingin mendorong dilakukannya konsensus global untuk membentuk etik bersama dalam menjaga keharmonisan dan ketentraman hidup umat beragama. Sebab, selama ini menurut Din banyak pergesekan yang terjadi karena adanya pembiaran terhadap kebebasan berekspresi.

"Kita akan desak dewan keamanan PBB melalui pemerintah, untuk membuat aturan etik bersama. Karena tidak dapat negara barat bersembunyi di balik kebebasan berekspresi," kata Din di kantor Pusat PP Muhammadiyah di Jakarta, Senin (25/1).

Hal ini dikatakan Din dalam menyikapi persoalan global yang ditimbulkan oleh majalah satir Perancis Charlie Hebdo.

Din menilai, dampak dari pelecehan yang dilakukan Charlie Hebdo terhadap Nabi Muhammad SAW tidak hanya berefek kepada umat beragama di Perancis, tapi sudah memiliki efek negatif terhadap umat beragama secara global. "Ada aksi dan reaksi yang terus berkembang luas. Ini yang harus kita cegah supaya tidak semakin buruk," ujar Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement