Selasa 02 Dec 2014 14:52 WIB

Sekolah Sekuler Turki Mulai Ditinggalkan

Pelajar Turki
Foto: Reuters
Pelajar Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Selama pemerintahan Reccep Tayyip Erdogan bagi selama menjabat perdana menteri maupun presiden jumlah sekolah Islam di Turki meningkat. Tahun 2002, jumlah sekolah Islam hanya 65 ribu, kini jumlahnya naik signifikan.

Kenaikan itu justru membuat cemas kalangan orang tua. Mereka justru menginginkan anak-anaknya mengenyam pendidikan sekuler ketimbang sekolah agama. “Kami sangat menentang pendidikan dengan aturan agama,” kata Ilknur birol, Juru Bicara Aktivis ‘Dont Touch My School’, seperti dilansir Alarabiya, Selasa (2/12).

Pendapat senada juga diutarakan Filiz Gurlu. Ia menilai semakin banyak sekolah sekular yang dijadikan sekolah agama membuat perubahan drastis. Anak-anak tidak lagi memiliki akses ke perpustakaan, komputer, dan ruangan musik. “Ini hal yang keliru,” kata dia.

Para orang tua ini menilai lebih baik Turki memberikan pendidikan sekuler guna mengejar ketertinggalan dengan negara Barat. Ini jauh lebih baik ketimbang mencetak generasi muda yang taat .

Namun, Presiden Erdogan memiliki pertimbangan khusus soal ini. Ia mengatakan, pendidikan agama merupakan benteng dari kerusakan moral.  “Ketika tak ada pendidikan agama dan moral, akan muncul masalah sosial serius seperti kecanduan narkoba dan rasisme yang mengisi kesenjangan,” kata dia.

“Saya tahu, banyak dari pelajar sekolah agama sulit mendapatkan akses pendidikan ke perguruaan tinggi. Semoga Allah tidak membuat kita hidup seperti itu lagi,”

Sebelumnya, sekolah agama sempat ditutup pada tahun 1997 melalui tekanan militer. Kemudian, Partai Keadilan dan Perubahan (AK) berkuasa, aturan itu dicabut. Sekolah agama pun tumbuh subur.

Andreas Schleicher, seorang pakar pendidikan di Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), mengatakan pendidikan Turki masih rendah untuk ukuran standar Barat, "Turki masih memiliki jalan panjang untuk mengejar ketinggalan dengan dunia industri dalam pendidikan. Tetapi jika Anda hanya melihat jumlah perubahan yang telah terjadi, baik pada kualitas dan keadilan, sangat luar biasa, "katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement