Rabu 30 Mar 2016 17:45 WIB

Belasan Ribu Orang Gabung ke Komunitas Tahajud Berantai

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Shalat tahajud disebut sebagai salah satu amalan sunnah yang hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, tidak sedikit umatnya yang meninggalkan amalan sunah ini. 

Padahal, shalat tahajud  dapat memberikan energi ketika seseorang sedang mengalami kesulitan. Berdasarkan hal tersebut, Ustaz Suhito mendirikan Komunitas Tahajud Berantai (Kutub). Komunitas ini bertujuan menumbuhkan kesadaran umat Islam dalam melaksanakan shalat tahajud.

“Kami ingin berkotribusi kepada umat mengingat permasalahan umat Islam saat ini sangat pelik dan kompleks sehingga perlu energi yang cukup untuk bisa menjawab permasalahan tersebut,” ujar Suhito yang juga menjabat sebagai ketua umum Kutub ini kepada Republika.co.id, Rabu (30/3).

Didirikan dua tahun yang lalu, Kutub saat ini sudah beranggotakan sebanyak 14 ribu orang baik dari dalam maupun luar negeri. Menurut Suhito, kemunculan Kutub cukup mendapat respon yang positif di tengah masyarakat.

Pada tahun pertama saja, setidaknya 7000 orang tertarik untuk bergabung dengan Kutub dengan diikuti peningkatan jumlah peserta hingga 100 persen ditahun kedua.

Dengan memanfaatkan media teknologi, para anggota Kutub saling mengingatkan anggota lainnya untuk melakukan shalat tahajud setiap malamnya. Teknis mengingatkannya pun cukup unik dan sederhana. Setiap kelompok Kutub yang terdiri dari 5-6 orang akan diatur jadwalnya untuk membangunkan rekannya dengan cara menelpon melalui kontak telepon genggam yang sudah terdaftar di Kutub. Langkah itu terus dilakukan setiap malam.

“Sehingga mereka terbiasa untuk shalat tahajud meski tidak dibangunkan oleh rekannya,”kata Suhito menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement