Senin 21 May 2018 15:00 WIB

Didik Karakter Pelajar Seperti Teladan Rasulullah

Rasulullah menyebut dua golongan yang patut dicemburui.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah, KH Cholil Nafis ingin mendidik siswa yang berkarakter seperti apa yang dikatakan Rasulullah. Hal ini disampaikan KH Cholil dalam acara peletakan batu pertama SMP Cendikia Amanah di lingkungan Pesantren Cendekia Amanah, Jalan Raya Kalimulya, Cilodong, Depok.

KH Cholil berharap, SMP di pesantrennya tersebut sudah bisa membuka kelas pada 2020. Karena, di sekolah ini lah KH Cholil ingin mendidik karakter siswa seperti apa yang disampaikan Rasulullah.

"Kita membangun pesantren ini dan nanti dibuka SMP. Dengan harapan bisa membentuk karakter. Karakter yang dibentuk seperti apa? Seperti yang disampaikan Rasulullah," ujarnya usai menyaksikan peletakan batu pertama SMP di pesantrennya di Depok, Ahad (21/5) menjelang acara buka bersama anak yatim.

photo
Infografis Menjadi Hafiz

Menurut dia, Rasulullah menyebutkan dua golongan manusia yang pantas untuk dicemburui, yaitu orang alim yang memahami Alquran dan mengamalkannya serta orang yang memiliki harta dan menginfakkannya di jalan Allah. Dia ingin santri dan siswanya kelak memiliki karakter seperti dua golongan tersebut.

"Jadi nanti kalau ada bakat dari anak kita, akan kita teruskan kecerdasannya sehingga menjadi pintar, dia bisa mengamalkan dan mengajarkannya," ucap Ketua Komisi Dakwah MUI ini.

Kemudian, lanjut dia, jika nanti ada siswa yang secara intelektual kurang baik, maka akan dididik untuk menjadi enterpreneur atau pengusaha. Setelah menjadi pengusaha, maka nantinya bisa menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. "Ini yang diingiankan Rasulullah. Ada orang kaya yang dermawan," katanya.

(Baca: Puasa dalam Kesederhanaan Komunitas Muslim di Jepang)

Peletakan batu pertama SMP tersebut dipercayakan kepada pamannya sendiri yang merupakan mubaligh ternama di Ibu Kota yaitu KH Syukron Makmun. Setelah meletakkan batu pertama, KH Syukron kemudian memberikan tausiah di hadapan ratusan santri, anak yatim, dan difabel.

"Saya terimakasih sekali kepada Kiai Cholil Nafis atas perjuangannya dalam rangka menghidupkan agama kita," ujar KH Syukron dalam tausiahnya.

Selain melakukan peletakan batu pertama sekolah itu, Pesantren Cendikia Amanah juga menggelar acara Wisuda Berantas Buta al-Qur'an (BBQ) dan juga santunan yatim dan buka bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement