Senin 23 Apr 2018 17:05 WIB

KPJ Didik Umat Islam Mengurus Jenazah

KPJ terbentuk pada 2015 lalu.

Sejumlah jamaah perempuan mengikuti pelatihan mengurus jenazah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (25/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah jamaah perempuan mengikuti pelatihan mengurus jenazah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Salah satu founder Komunitas Peduli Jenazah (KPJ), Akmal Fikri Diaudin, menekankan pentingnya masyarakat memahami tata cara pengurusan jenazah. Jika pihak keluarga sudah mempelajari ilmu terkait pengurusan jenazah, ia mengatakan keluarga bisa mengerjakannya sendiri dan tidak perlu memanggil dan menggunakan amil.

Hanya saja, kata Akmal, umumnya masyarakat minim pemahaman akan tata cara pengurusan jenazah. Karena menurutnya, ada banyak orang yang kurang memahami bagaimana tata cara mengurus jenazah sejak awal hingga akhir. Atas dasar hal itulah, Akmal mengatakan KPJ terbentuk pada 2015 lalu.

 
Sejak dibentuk, ia mengatakan KPJ telah memberikan ilmu pengetahuan terkait pengurusan jenazah kepada hampir 15 ribu orang. Para peserta yang mengikuti pelatihan mulai dari jamaah masjid, majelis taklim, pekerja kantoran, pelajar, mahasiswa, wiraswasta dan bahkan hingga kalangan profesional. Ia mengatakan, kini anggota tetap KPJ sudah mencapai sekitar 1.500 orang yang tersebar di Jabodetabek. Di Jakarta sendiri, menurutnya, anggota KPJ berada sekitar 500 orang.
 
"Alhamdulillah, untuk saat ini sudah ada pelatihan manajemen kematian, yaitu mengelola pengurusan jenazah dari awal sampai akhir menurut syariah yang baik dan benar. Rangkaiannya mulai dari orang bersangkutan sakit, sakaratul maut, mengurusi jenazah saat memandikan, mengkafani, hingga menguburkan jenazah," kata Akmal, saat dihubungi Republika.co.id
 
Ia mengatakan, KPJ mengadakan pelatihan rutin di Ruang Pendidikan Masjid Raya Pondok Indah pada pekan ke-4 setiap bulannya. Pelatihan dilakukan mulai pukul 13.00-16.30 WIB, dengan durasi selama 4-5 jam yang terdiri dari pemberian teori sekitar 3-4 jam dan praktek sekitar 1 jam. Ia mengatakan, narasumber dalam pelatihan tersebut salah satunya ialah Ustaz Rusmono HY, yang juga merupakan ketua KPJ Institute dan UPJ Masjid Raya Pondok Indah.
 
Sejak diketahui banyak orang, ia mengatakan KPJ kerap mengadakan roadshow. Karena banyaknya peminat, KPJ juga kerap memberikan pelatihan di berbagai masjid, majelis taklim, kantor-kantor, kampus, dan kalangan kedokteran. Dalam sekali tausiyah atau pelatihan selalu ramai diikuti peserta minimal 70-150 orang.
 
"Luar biasa antusiasnya. Sampai saat ini, dampak dari pelatihan manajemen kematian sendiri dirasakan sangat bermanfaat. Terutama karena pengurusan jenazah saat ini masih kerap dianggap tabu di masyarakat," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement