Rabu 21 Mar 2018 16:44 WIB

Musyawarah Tim Penyelesaian Masjid di Papua Butuh Tiga Hari

Semua pihak diminta untuk menunggu hasil rumusan tersebut.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)
Foto: Foto: Kemenag.go.id
Musyawarah Tokoh Sepakat Bentuk Tim Penyelesaian Masalah Masjid Al Aqsha Sentani (Foto: Kemenag.go.id)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tim kerja yang dibentuk Pemerintah Daerah Papua untuk menyelesaikan masalah terkait menara Masjid Al Aqsha Sentani, mulai menggelar musyawarah di Jayapura, Papua, Rabu (21/3). Tim kecil tersebut terdiri dari perwakilan Persekutuan Gereja Gereja Jayapura (PGGJ), MUI Papua, FKUB, Ormas NU, dan Majelis Rakyat Papua (MRP), serta dari pemuda adat Papua.

Ketua MUI Papua, KH Saul Islam Payage mengatakan, tim kecil yang dibentuk bersama tersebut membutuhkan waktu tiga hari untuk menyelesaikan persoalan menara Masjid Al-Aqsha Sentani. "Jadi, tim kecil itu rencananya hari ini dilaksanakan pertemuan. Insya Allah kalau tidak ada halangan mungkin sekitar tiga harian lah untuk dibahas persoalan itu merusmuskan klaim dari PGGJ dan sikap dari MUI Provinsi Papua," ujar Payage saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (21/3).

Karena itu, menurut Payage, untuk saat ini, pihaknya belum bisa mengumumkan hasil dari musyawarah tersebut. Ia pun meminta semua pihak untuk menunggu hasil rumusan tersebut. Apalagi, menurut dia, hasil musyawarah tersebut nantinya juga belum final.

"Jadi kita tunggu saja hasil dari perumusan itu karena perumusan tim kecil itu bukan final, karena itu nanti akan dikembalikan ke bupati. Bupati nanti akan dikembalikan ke MUI lagi apakah disepakati atau tidak," ucap Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo ini.

 

"Jadi, itu yang penting mesti dipahami tim kecil itu adalah bukan final dan mengikat. Dia hanya merumuskan saja," imbuhnya.

Baca Juga: Soal Masjid di Papua, Ini Hasil Pertemuan PGI dan MUI

Anak angkat dari almarhum KHR Achmad Fawaid As'ad ini menambahkan, pada prinsipnya, umat Islam di Papua saat ini sudah sepakat bahwa pembangunan Masjid Al-Aqsha Sentani akan terus dilanjutkan. Karena itu, dia berharap, kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan masjid itu.

"Mungkin umat Islam di bagian barat sana yang diberikan rizki oleh Allah SWT bisa membantu pembangunan masjid ini agar secepatnya bisa diselesaikan. Umat Islam mungkin bisa berpartisipasi. Karena ini baru 55 persen pembangunannya," kata Payage.

Untuk umat Islam yang ingin membantu pembangunan masjid ini bisa menghubungi pengurus MUI di Papua, sehingga bisa diserahkan kepada pengurus Masjid al Aqsha untuk digunakan dalam pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement