Kamis 01 Feb 2018 11:20 WIB

Waspada Penipuan Berkedok Ustaz Mualaf

Modusnya mendekati dan mengajak masyarakat masjid untuk mengadakan acara.

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Penipuan (ilustrasi).
Foto: calvarychapelabuse.com
Penipuan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mualaf Center Indonesia (MCI) mengeluarkan Ultimatum keras kepada Mustafa, atau Martinus, seorang penipu dari Kupang yang mengaku mualaf dan ex pastor. Bahkan, Mustafa mengaku utusan MCI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari Jakarta.

CEO Mualaf Center Indonesia Steven Indra Wibowo mengatakan, modus yang dilakukan oleh penipu ini sama bentuknya, mendekati dan mengajak masyarakat serta beberapa komunitas, juga DKM masjid untuk mengadakan acara, sebagai contoh Tabligh Akbar, dan disampaikan bahwa akan ada pemateri dari beberapa ustadz kondang.

"Setelah terbentuk panitia untuk acara tersebut, ia meminta dana untuk transport beberapa ustadz tersebut sebagai DP agar fix dalam acara yang akan dilaksanakan. Saat mendekati acara tersebut, ia menghilang dan membawa dana tersebut," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Kamis (1/2).

Steve menjelaskan, hal ini sudah dilakukan di Berau (Kalimantan Timur) dan Kolaka (Sulawesi Tenggara). Di Berau ia berhasil menggondol tidak kurang dari Rp 10 juta dan di Kaloko sebesar Rp 4 juta.

 

"Ia juga punya track record buruk terhadap jamaah haji dan umrah di Kabupaten Paser, provinsi Kalimantan Timur. Dana yang ia bawa tidak kurang dari satu Rp 1 miliar," ungkapnya.

Penipu ini sudah dilaporkan di Kepolisian Negara Daerah Kalimantan Timur Resor Paser dan menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) dalam Kasus Pidana Penipuan Ongkos Naik Haji

"Kami sangat mengimbau kepada seluruh masyarakat muslim di Indonesia terkait kasus ini, jika ada oknum dengan modus di atas terutama mengatasnamakan MCI, segeralah hubungi tim pusat kami yang berlokasi di Jakarta sebagai bentuk verifikasi," ucapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement