REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi bisa menjadi momentum untuk berbuat kebaikan.
"Memperingati Maulid Nabi bisa dijadikan momentum untuk berbuat kebaikan meneladani Nabi sebagai model kehidupan," kata Sekretaris MUI Banyumas, Ridwan, di Purwokerto, Kamis (30/11).
Memperingati Maulid Nabi, kata dia, juga menjadi momentum untuk mengobarkan semangat kenabian. "Momentum untuk mewarisi semangat dan visi kenabian yaitu semangat pembebasan dari ketertindasan ekonomi, sosial, dan budaya," katanya.
Selain itu, kata dia, Maulid Nabi bisa menjadi momentum bagi seseorang dalam membela mereka yang tertindas. "Pembelaan terhadap kaum tertindas merupakan pesan moral yang harus selalu digelorakan," katanya.
Memperingati Maulid Nabi, tambah dia, merupakan momentum untuk menjalankan Sunnah Nabi. "Selain itu ini juga bisa menjadi momentum untuk mengedukasi anak-anak kita agar menjadikan Nabi sebagai tauladan," katanya.
Orang tua, kata dia, bisa mendorong anak-anak mereka untuk mencintai Nabi. "Selain itu orang tua barus memupuk kebaikan pada diri anak mereka dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai model hidupnya," katanya.