Senin 17 Oct 2016 05:52 WIB

Kuatkan Peran Dai, LDNU Gelar Program Kader Dai

Pendidikan Kader Dai Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
Foto: Dok LDNU
Pendidikan Kader Dai Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai saat ini dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi diri. Kemampuan menjadi agen perubahan di masyarakat menjadi tantangan yang harus dihadapi. Lembaga Dakwah PBNU secara konsisten dan berkesinambungan terus menyiapkan dainya melalui program Pendidikan Kader Dai (PKD).

Bertempat di Cisarua, Bogor, pekan lalu, Ketua Divisi Pendidikan & Kaderisasi LDNU, KH Agus Salim mengukuhkan 47 peserta yang berhasil mengikuti secara penuh Pendidikan Kader Dai selama enam bulan. “Peserta yang dikukuhkan saat ini adalah angkatan kedua dari kelas Radio Silaturrahim,” kata Agus Salim dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/10).

Ketua PKD, Hj. Afifah menyampaikan jika program ini mempunyai dua tempat pelatihan, di gedung PBNU dan radio silaturrahim (Rasil). Dosen yang dihadirkan adalah para tokoh yang telah terbukti dalam kiprah dakwahnya seperti Dr KH Manarul Hidayat, KH Wahfiudin Sakam SE. MBA, KH Thobari Syadziliy, KH Nurul Yaqin.

Selain itu, ia juga menambahkan peserta PKD mempunyai pilihan waktu belajar yang dapat disesuaikan dengan kesibukan mereka. Jika di gedung PBNU Rabu dan Sabtu sedangkan di gedung Rasil Ahad, Selasa dan Jumat. “Kami mendesain program dengan 70 persen praktek dan 30 persen teori. Lama belajar enam bulan.” ungkapnya.

Sementara itu, pendiri sekaligus pembimbing PKD, DR KH Zaki Mubarak MA mengingatkan para dai agar terus berdakwah dengan cara yang baik. “Berdakwah harus cerdas, menguasai medan dengan menggunakan kata dan kalimat yg benar dan menyejukkan,” ujar kiai Zaki saat memberikan sambutan.

Ia menuturkan perkembangan PKD sudah berjalan baik namun tetap harus terus ditingkatkan. “Kita mulai dari langkah kecil yang sederhana untuk menuju kesempurnaan. Kegiatan kita ini juga upaya untuk mengkonter paham radikal,” ungkapnya.

Ketua LDNU periode 2010–2015 ini menambahkan agar PKD bisa merambah komunitas elit, profesional dan mahasiswa. “Berdasarkan hasil riset ADPISI (Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam), 53 persen mahasiswa dari universitas ternama di Indonesia mempunyai latar belakang NU. Dan ini perlu digarap maksimal,” jelasnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement