Ahad 27 Aug 2017 14:18 WIB

Tiga Imbauan YLKI Soal Penyembelihan Hewan Kurban

Seorang pedagang memberikan makan hewan kurban yang dijajakannya di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Kamis (24/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Seorang pedagang memberikan makan hewan kurban yang dijajakannya di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Kamis (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau tiga poin penting dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha mendatang. Ketua Pengurus Harian YLKI dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (27/8), menyebutkan tiga imbauan itu di antaranya, sertifikasi sehat hewan kurban, jauhkan dari anak-anak saat penyembelihan hewan kurban, dan mengurangi bungkus plastik.

"Selain tidak cacat secara fisik, pastikan bahwa hewan kurban telah mendapatkan Sertifikasi Sehat dari Dinas Peternakan dan atau dokter hewan setempat," katanya.

Tulus menilai sertifikasi sehat menjadi sangat penting untuk memberikan jaminan bahwa hewan kurban tidak mengidap penyakit menular tertentu (seperti antraks) yang membahayakan kesehatan hewan yang lain dan juga kesehatan manusia.  "Selain itu, usahakan hewan kurban disembelih oleh juru sembelih halal yang bersertifikat dan dilakukan di rumah pemotongan hewan," ujarnya.

Dia menambahkan saat menyembelih hewan kurban jauhkan anak-anak yang masih dibawah umur. "Dikhawatirkan, prosesi penyembelihan hewan kurban yang disaksikan oleh anak-anak di bawah umur akan menimbulkan efek yang kurang baik, misalnya sadisme dan kekerasan pada anak," katanya.

Selain dijauhkan dari anak-anak, dia melanjutkan, seyogyanya hewan kurban yang sedang dan telah disembelih dijauhkan pula dari hewan kurban yang lainnya yang belum disembelih. Menurut dia, hewan kurban yang menyaksikan 'temannya' sedang dan telah disembelih bisa menimbulkan stres pada hewan kurban tersebut.

"Hewan kurban yang stres sebelum disembelih bisa berefek negatif untuk kesehatan manusia saat dagingnya dikonsumsi," ujarnya.

Tulus mengimbau guna mengurangi sampah plastik, untuk membagikan daging kurba sebisa mungkin tidak menggunakan plastik. "Gunakan pembungkus dari bahan baku nonplastik. Jangan sampai prosesi pembagian daging kurban justru berkontribusi terhadap maraknya penggunaan plastik," kata dia.

Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk jangan sekali-kali menggunakan tas kresek hitam untuk pembungkus daging kurban," ujarnya. Menurut dia, plastik kresek hitam dibuat dari bahan baku plastik yang sangat buruk, bersifat karsinogenik, sehingga jika terkontaminasi pada daging kurban akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement