Kamis 20 Jul 2017 18:02 WIB

Ketua KPI Imbau TV Siarkan Kombinasi Hiburan dan Agama

Rep: MUHYIDDIN/ Red: Ilham Tirta
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, Yuliandre Darwis.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, Yuliandre Darwis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis mengimbau kepada lembaga penyiaran televisi di Indonesia untuk menyiarkan tayangan yang mengombinasikan hiburan dan agama. Pasalnya, selama ini tayangan televisi yang ditayangkan hanya berbau hiburan.

"Masalah di Indonesia itu lebih cenderung ke entertain. Jadi program yang dikemas secara edukasi, informasi kegamaan itu malah kadang mulai tenggelam dengan namanya hiburan. Oleh sebab itu, kombinasi ini penting," ujarnya kepada Republika.co.id usai mengadakan evaluasi siaran Ramadhan 2017 di Kantor KPI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).

Dengan mengombinasikan antara hiburan dan agama dalam suatu program televisi, kata dia, maka akan membuat program tersebut justru lebih dapat dinikmati dan bermanfaat. "Selama ini kan entertain baru diakhirnya saja yang dikasih agama. Hiburan lebih banyak. Sebenarnya kan ketika menghibur orang itu masuk lah yang namanya konten-konten yang kira-kira bisa membentuk karkater positif dan norma-norma," katanya.

Sementara, untuk menyeimbangkan antara hiburan dan nilai agama maka perlu adanya industri kreatif. Menurut dia, lembaga penyiaran juga perlu melakukan pembenahan terhadap sumber daya manusia krteatif tersebut. "Kita dorong ke depan ini untuk berpikir kreatif lah bagaimana memajukan masalah konten hiburan dan keagamaan," kata Darwis.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan, selama pelaksanaan Bulan Ramadhan tahun ini, konten-konten yang ditayangkan sudah cukup menggembirakan. Karena itu, ia berharap tayangan Ramadhan juga tetap ditayangkan di bulan luar Ramadhan.

"Tentu saja ini menjadikan catatan bagi teman-teman KPI, kalau baik di bulan Ramadhan juga baik di luar Ramadhan. Pasti arahnya ke situ," jelas Kiai Masduki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement