Kamis 12 Feb 2015 17:21 WIB

Arab Saudi Kagumi Karya-Karya Pendiri NU

Atase Agama Kedutaaan Besar Arab Saudi Indonesia Ibrahim S al-Nughaimisyi(kiri) saat menghadiri santunan yatim piatu di puncak acara Republika Ramadhan Fair 2012
Foto: Agung Supriyanto Republika
Atase Agama Kedutaaan Besar Arab Saudi Indonesia Ibrahim S al-Nughaimisyi(kiri) saat menghadiri santunan yatim piatu di puncak acara Republika Ramadhan Fair 2012

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengaku kagum dan takjub dengan karya-karya yang pernah ditulis oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.

Pernyataan ini disampaikan oleh Atase Keagamaan Kedutaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Ibrahim Sulaiman al-Nughaimisyi di hadapan para pejabat pemerintah , pimpinan ormas, dan duta besar negara sahabat.

Ibrahim mengaku, pengakuan dan apresiasinya tersebut tidak muncul begitu saja. Ia mempelajari secara mendalam karya-karya Sang Kiai itu. “Saya baca huruf per huruf kata per kata ternyata subhanallah begitu luas keilmuan beliau,” katanya dalam peluncuran pra-Lomba Hafalan Alquran dan Hadis Nasional ke-7 dan tingkat Asia Pasifik ke-6 di Jakarta, Rabu (11/1) malam.  

Bahkan Ibrahim tak segan-segan, merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia agar warisan intelektual sosok yang pernah menimba ilmu di Tanah Suci itu dipelajari di pesantren dan berbagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia.“Ini adalah sumbangsih besar bagi dunia Islam, terutama Indonesia” katanya.

Seperti jamak diketahui di kalangan pesantren, semasa hidupnya, KH Hasyim Asya’ri berhasil mengarang puluhan kitab berbahasa Arab. Sebanyak 14 dari karya tokoh yang menimba ilmu di Makkah pada 1892 itu telah berhasil diterbitkan. Sebagiannya lagi masih berbentuk manuskrip.

Dari ke-14 karya yang wafat di Jombang 25 Juli 1947 itu, corak fikih berikut //ushul// nya, hadis, tafsir, dakwah, dan filsafat hukum begitu kental, tanpa menghilangkan maqhasid syar’iyah dalam pemikirannya yang menggambarkan kapasitas dan kualitas intelektual yang mendalam dan luas.

Di antaranya, at-Tibyan fi al-Nahy ‘an Muqatha’at al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan, Risalah fi Ta’kid al-Akhdzi bi Mazhab al-A’immah al-Arba’ah, Mawaidz, Arba’ina Haditsan Tata’allaqu bi Mabadi’ Jam’iyyat Nahdlatul Ulama, Al-Nur al-Mubin fi Mahabbati Sayyid al-Mursalin,  Al-Tanbihat al-Wajibat liman Yushna’ al-Maulid bi al-Munkarat, dan Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah fi Hadits al-Mauta wa Syuruth al-Sa’ah wa Bayani Mafhum al-Sunnah wa al-Bid’ah.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement