REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shalat lima waktu merupakan ritual wajib bagi umat Islam. Studi tentang manfaat gerakan shalat pun dilakukan oleh beberapa orang.
Dilansir dari Independent, Kamis (9/3), menurut penelitian terbaru gerakan fisik yang berulang-ulang dalam shalat dapat mengurangi nyeri punggung jika gerakan tersebut dilakukan dengan benar. Studi ini menemukan, shalat tidak hanya menghilangkan kecemasan fisik tapi juga dapat bermanfaat untuk pengobatan klinis.
Itu merupakan hasil studi dari penulis Mohammad Khasawneh dalam judul studinya “Studi Ergonomis Gerakan Tubuh dalam Shalat Pemodelan Manusia Digital”. Studi tersebut kemudian diterbitkan dari International Journal of Teknik Industri dan Sistem.
“Salah satu cara untuk berpikir tentang gerakan adalah bahwa mereka mirip dengan yoga atau terapi latihan intervensi fisik yang digunakan untuk mengobati nyeri punggung bawah,” kata Khasawneh.
Penelitian ini dihasilkan dengan pemodelan komputer dari manusia sehat India, Asia, dan AS baik laki-laki maupun wanita untuk melihat efek nyeri punggung bawah. Dalam penelitian tersebut disebutkan, gerakan sujud dalam shalat dapat meningkatkan elastisitas sendi. Namun, penelitian itu tidak mengukur efek gerakan shalat kepada orang yang memiliki kecatatan fisik. “Kesehatan fisik dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan agama,” kata Khasawneh yang berasal dari Penn State Behrend University di Pennsylvania.
Khasawneh menambahkan, doa dalam shalat juga dapat menghilangkan stres fisik dan kecemasan. “Sementara ada juga penelitian yang menunjukkan ritual doa dapat dianggap sebagai pengobatan klinis yang efektif untuk disfungsi neuromuskuloskeletal,” Khasawne menambahkan.